Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

AS Distribusikan 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19

(Nur/CNA/I-1)
04/1/2021 05:55
AS Distribusikan 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19
(Sumber: CDC/Bloomberg/AFP/Tim Riset MI-NRCGlobalDosis)

PUSAT Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan telah memberikan 4.225.756 dosis pertama vaksin covid-19 di negara itu pada Sabtu (2/1) pagi dan mendistribusikan 13.071.925 dosis.

Penghitungan dosis vaksin yang didistribusikan dan jumlah orang yang menerima dosis pertama, kata badan tersebut, ialah untuk vaksin Moderna dan Pfizer/Biontech.

Menurut penghitungan yang diunggah pada 30 Desember, badan tersebut telah memberikan 2.794.588 dosis pertama vaksin tersebut dan mendistribusikan 12.409.050 dosis.

Sebanyak 2.217.025 dosis vaksin didistribusikan untuk digunakan pada fasilitas perawatan jangka panjang dan 282.740 orang di fasilitas tersebut mendapatkan dosis pertama mereka.


Tekanan serikat guru


Dengan kasus harian virus korona yang melonjak akibat varian baru covid-19, pemerintah Inggris menghadapi tekanan yang meningkat pada Sabtu dari serikat guru. Mereka meminta pemerintah untuk menutup sekolah setidaknya dua minggu lagi.

Pemerintah telah memutuskan untuk menutup semua sekolah di London pekan depan untuk membendung penyebaran infeksi baru. Namun, serikat guru ingin kebijakan tersebut diperluas ke seluruh Inggris. Pasalnya, mereka khawatir dengan kesehatan guru dan anak-anak.

Pada Sabtu, Inggris mencapai rekor harian untuk infeksi baru virus korona, yaitu sebanyak 57.725. Inggris telah mencatat infeksi harian tertingginya selama lima hari terakhir dan semuanya di atas 50 ribu. Dengan meningkatnya jumlah infeksi, jumlah kematian dikhawatirkan juga akan bertambah selama beberapa minggu mendatang.

Setelah pertemuan darurat pada Sabtu, Serikat Pendidikan Nasional, yang mewakili lebih dari 450 ribu tenaga kependidikan, meminta pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson untuk memindahkan pembelajaran secara daring setidaknya selama dua minggu.

“Kami melakukan pekerjaan kami sebagai sebuah serikat dengan memberi tahu anggota kami bahwa mereka memiliki hak hukum untuk menolak bekerja dalam kondisi yang tidak aman yang membahayakan kesehatan mereka dan bagi kesehatan komunitas sekolah mereka,” kata Sekjen Gabungan Serikat Pekerja Kevin Courtney. (Nur/CNA/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya