Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Jumlah Kasus Korona di AS Lampaui 20 Juta

(Aiw/CNA/BBC/I-1)
03/1/2021 05:45
Jumlah Kasus Korona di AS Lampaui 20 Juta
Anggota staf medis Shudylyn McHargh dan Tanna Ingraham merawat pasien di unit perawatan intensif (ICU) COVID-19 pada Malam Tahun Baru(AFP GETTY IMAGES NORTH AMERICA)

AMERIKA Serikat menandai hari pertama 2021 dengan melampaui angka 20 juta kasus covid-19. AS telah gagal meredam penyebaran virus yang menyebabkan hampir 350 ribu warganya meninggal dunia, menurut pusat sumber daya virus korona di Universitas Johns Hopkins.

Amerika Serikat telah mengalami lonjakan jumlah kematian harian akibat covid-19 sejak Thanksgiving dengan 78 ribu nyawa hilang pada Desember.

Sebanyak 345 ribu orang telah meninggal karena covid-19 atau satu dari setiap 950 penduduk AS sejak virus pertama kali muncul di Tiongkok pada akhir 2019.

California memiliki total kasus terbanyak di negara bagian mana pun dengan sekitar 2,28 juta infeksi, diikuti Texas 1,76 juta kasus, dan Florida 1,32 juta kasus.

Amerika Serikat rata-rata mengalami 186 ribu kasus sehari, turun dari puncaknya pada pertengahan Desember di lebih dari 218 ribu infeksi baru setiap hari.

Program vaksinasi AS berjalan lamban karena masalah logistik dan rumah sakit mengalami kewalahan. Hampir 2,8 juta orang di AS telah menerima suntikan pertama mereka, tetapi angka tersebut jauh di bawah target 20 juta vaksin yang dijanjikan pemerintahan Presiden Donald Trump pada akhir 2020.

Meskipun ada kemunduran awal dalam peluncuran vaksin, spesialis penyakit menular terkemuka AS Dr Anthony Fauci mengatakan pada Rabu bahwa ia mengharapkan orang Amerika untuk mencapai kekebalan kolektif covid-19 melalui vaksinasi pada musim gugur 2021.

Perlombaan untuk vaksinasi diperkirakan akan mendominasi pada 2021 karena covid-19 sudah menewaskan sedikitnya 1,8 juta orang sejak muncul di Tiongkok pada Desember 2019.


Tingkatkan produksi vaksin


Perusahaan Jerman BioNTech sedang berpacu untuk meningkatkan produksi vaksin covid-19 guna mengisi kekurangan vaksin lain yang disetujui di Eropa. Negara-negara termasuk Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat menyetujui vaksin Pfi zer-BioNTech lebih awal kemudian menerima vaksin dari perusahaan AS Moderna atau Oxford-AstraZeneca.

“Situasi saat ini tidak cerah, ada lubang karena tidak ada vaksin lain yang disetujui dan kami harus mengisi celah ini,” kata salah satu pendiri BioNTech, Ugur Sahin.

India mengadakan latihan nasional untuk program vaksinasi yang ditargetkan menjangkau 300 juta orang pada pertengahan tahun. Ini akan bergantung pada vaksin Oxford-AstraZeneca, yang sekarang telah direkomendasikan panel pemerintah.

Covid-19 telah merenggut hampir 150.000 nyawa di India, dengan sekitar 10 juta orang terinfeksi--nomor dua setelah jumlah yang terinfeksi di AS. (Aiw/CNA/BBC/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya