Headline
Istana minta Polri jaga situasi kondusif.
KELOMPOK bersenjata Palestina melakukan latihan militer di Gaza pada Selasa (29/12), termasuk menembakkan roket ke laut. Ini untuk memperingati mulainya konflik pada 2008 dengan Israel.
"Demonstrasi dijadwalkan berlangsung beberapa jam dan melibatkan sekitar 10 kelompok di daerah kantong Palestina yang diblokade Israel," kata juru bicara pasukan Brigade Al-Quds, sayap bersenjata Jihad Islam.
Juru bicara yang wajahnya hampir seluruhnya ditutupi jilbab tradisional menambahkan tujuan latihan itu memperkuat keterampilan para pejuang dan mendemonstrasikan persatuan kelompok-kelompok bersenjata di Gaza.
Hamas, kelompok Islam yang menguasai Gaza sejak 2007, juga ikut ambil bagian. TV Al-Aqsa Hamas menunjukkan roket ditembakkan dari jalur itu pada Selasa ke Laut Mediterania.
Tentara Israel mengatakan perangkat proyektil diluncurkan dari Gaza pada Senin malam hingga Selasa, tetapi tidak melintasi wilayah Israel.
Israel tidak segera membalas peluncuran itu dengan serangan udara, seperti yang biasa terjadi ketika roket ditembakkan dari Gaza memasuki Israel.
Latihan itu juga dilakukan beberapa hari setelah Hamas menuduh Israel melancarkan serangan yang merusak rumah sakit anak-anak.
Israel, yang melakukan serangan udara akhir pekan sebagai tanggapan atas tembakan roket dari Gaza, membantah bahwa misilnya menghantam rumah sakit.
Pada Desember 2008, Israel meluncurkan Operasi Cast Lead untuk menghentikan tembakan roket Palestina ke Israel. Itu berakhir dengan gencatan senjata pada Januari 2009, setelah 1.440 warga Palestina dan 13 warga Israel tewas.
Hamas dan Israel berperang dua konflik lebih lanjut pada 2012 dan 2014. Gencatan senjata yang rapuh telah dilakukan secara luas dalam beberapa bulan terakhir, meskipun ada tembakan roket dari Gaza yang umumnya diikuti oleh serangan udara Israel.
Tingkat kemiskinan di Gaza, yang berkisar sekitar 50 persen sebelum pandemi virus korona, diperkirakan telah meningkat sejak Hamas memberlakukan langkah-langkah penguncian untuk membatasi penularan. (AFP/OL-14)
Anak-anak Palestina di Jalur Gaza akan kehilangan akses pendidikannya selama tiga tahun beruntun akibat blokade dan agresi Zionis Israel yang hingga kini masih terjadi.
Israel menghancurkan lebih dari 1.500 rumah di lingkungan Al Zeitoun, Kota Gaza, Palestina, sejak melancarkan operasi darat awal bulan ini.
Tidak ada lagi bangunan yang tersisa di bagian selatan wilayah tersebut setelah Israel menyetujui rencana pendudukan Gaza pada awal bulan ini.
ISRAEL menghadapi gelombang kecaman internasional setelah serangkaian serangan di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, Gaza selatan, pada Senin (25/8).
Hingga kini, serangan militer Israel di Gaza masih berlangsung di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Serangan Israel ke spot tangga di RS Nasser, Gaza, Senin (25/8/2025) totalnya menewaskan 20 orang, termasuk 5 jurnalis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved