Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PEMERINTAH Indonesia kembali menolak pengiriman Bahan Berbahaya dan Beracun atau B3 dari negara-negara lain. Dalam waktu dekat Indonesia akan melakukan reekspor atau pengembalian balik 79 kontainer impor bahan baku industri B3.
Hal ini ditegaskan Kementerian Luar Negeri pada pertemuan virtual dengan empat kedutaan besar asing di Jakarta, yaitu Inggris, Amerika Serikat, Selandia dan Australia (23/12). Seluruh kontainer tersebut berasal dari negara-negara yang dipanggil pada pertemuan virtual tersebut.
“Sesuai dengan Basel Convention (on the Control of the Transboundary Movements of Hazardous Wastes and their Disposal), impor lintas negara yang berisi limbah B3 tidak diperkenankan, sehingga Pemerintah Indonesia harus mengembalikannya kepada negara pengirim," ujar Direktur Jenderal Amerika dan Eropa I Gede Ngurah Swajaya dalam keterangan pers Kementrian Luar Negeri, Kamis (24/12).
Baca juga: Kurangi Impor Sampah, Pengelolaan Dalam Negeri Dioptimalkan
Reekspor tersebut ditargetkan selesai pada akhir Januari 2021. Ngurah menjelaskan, proses verifikasi setiap kontainer yang masuk sudah dilakukan secara lintas kementerian dan lembaga di Indonesia, diantaranya oleh Kementerian LHK, Kementerian Perdagangan, Kementerian Keuangand dan juga Polri.
Dijelaskan, Kementerian LHK sebagai kembaga penjuru konvensi Basel, juga mengadakan komunikasi dengan national focal point konvensi di tiap negara impor, kecuali Amerika Serikat yang bukan negara pihak Konvensi Basel.
Dikatakan bahwa Ke-79 kontainer yang akan direekspor ini adalah bagian dari total 107 kontainer yang sedang disita Pemerintah Indonesia karena mengandung limbah B3. Adapun untuk 28 kontainer lain harus melalui pemeriksaan ulang.
Ngurah menyebut, pemanggilan keempat kedubes asing di Jakarta oleh Kementerian Luar Negeri RI secara virtual itu ditanggapi secara positif oleh mereka dan berkomitmen bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dalam reekspor kontainer-kontainer berisi limbah B3 tersebut. (OL-4)
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved