Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
POTENSI sampah di Tanah Air yang melimpah perlu dioptimalkan industri daur ulang agar tidak mengandalkan impor dan menimbulkan persoalan lingkungan baru.
Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Berbahaya Beracun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Rosa Vivien Ratnawati menyatakan setengah kebutuhan sampah kertas dan plastik untuk daur ulang masih bergantung dari impor.
"Dari enam juta ton kebutuhan sampah untuk daur ulang sekitar tiga juta ton didapat dari impor. Artinya masih 50% impor. Potensi serapan dalam negeri sebenarnya masih bisa ditingkatkan," kata Rosa dihubungi Media Indonesia, Rabu (28/8).
Baca juga: Iptek Jadi Kebutuhan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Ia mengatakan, salah satu tantangan untuk menyuplai industri ialah menyediakan bahan baku yang layak. Sampah yang ada memang tidak otomatis bisa menjadi bahan baku. Karena itu, pemilahan sampah pada sumbernya yakni di tingkat rumah tangga memang mendesak untuk digencarkan secara menyeluruh demi menciptakan ekonomi sirkular.
Ia mengatakan saat ini ribuan bank sampah yang tersedia sebagian besar sudah melakukan pemilahan dengan baik. Namun, budaya pemilahan sampah belum menyeluruh di tingkat rumah tangga. Ke depan ditargetkan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor sampah dari luar.
"Pekerjaan rumah ke depan ialah mendayagunakan sampah di dalam negeri sebagai bahan baku industri. Kenapa masih impor itu kan karena bahan baku dari dalam negeri belum mencukupi. Dari sisi kami akan terus mendorong pemilahan sampah dari sumbernya agar bisa diserap industri," ujarnya. (OL-8)
Kegiatan pengelolaan dan daur ulang sampah ini menggandeng Waste4Change untuk melakukan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir.
Jikaa dihitung secara kasar sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, kerugian yang disebabkan oleh masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia diperkirakan mencapai Rp2.000 triliun.
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan masyarakat di Indonesia juga bisa masuk ke Samudera Hindia hingga ke Madagaskar.
Warga akan diedukasi modul Plastic, Sustainability & You Education (PSYE) untuk meningkatkan kesadaran tentang penggunaan plastik berkelanjutan dan pengelolaan limbah yang efektif.
Target pemerintah Indonesia dalam menurunkan kebocoran sampah plastik dari aktivitas masyarakat sebesar 70 persen pada 2025.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved