Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan misi penelitian ke Tiongkok untuk menyelidiki bagaimana virus korona baru menular dari hewan ke manusia dan apakah muncul lebih awal atau di tempat yang berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya. Tim peneliti diperkirakan akan tiba di Wuhan bulan depan.
Ahli biologi di Robert Koch Institute Jerman Fabian Leendertz dan 10 anggota tim misi WHO mengatakan mereka akan bekerja dengan ilmuwan Tiongkok selama empat hingga lima minggu.
Kebanyakan ilmuwan mengira virus Sars-Cov-2 bermula pada hewan yang diduga kelelawar di Tiongkok, sebelum menular ke manusia. Kasus kali pertama ditemukan di Kota Wuhan pada akhir Desember 2019. Lebih dari 73,4 juta orang telah didiagnosis dengan virus tersebut dan 1,63 juta orang meninggal dunia.
Leendertz menjelaskan tim WHO akan melihat sampel medis yang disimpan sebelum wabah pertama kali diketahui untuk melihat apakah virus itu beredar lebih awal, dan mengambil sampel dari kelelawar dan spesies lain untuk melacak hewan tempat virus pertama kali muncul.
"Kemudian, untuk melihat ke mana jalur itu membawa kami, apakah itu kota lain atau apakah itu tetap di Wuhan atau ke mana arahnya," katanya.
Sumber virus telah menjadi subjek klaim konspirasi dan telah memicu perselisihan diplomatik, terutama antara AS dan Tiongkok. Upaya awal otoritas Tiongkok menutupi wabah dan tidak mengizinkan WHO untuk menyelidikinya hanya menambah perselisihan sepanjang tahun.
Otoritas Tiongkok baru-baru ini meningkatkan kampanye yang menunjukkan bahwa virus itu tidak berasal dari Tiongkok, termasuk menangkap laporan keberadaan virus sebelumnya di Italia meskipun peneliti melabeli klaim tersebut sebagai 'propaganda'.
Namun, Michael Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan di WHO, mengatakan akan sangat spekulatif untuk membantah bahwa penyakit itu tidak muncul dari Tiongkok. "Jelas dari perspektif kesehatan masyarakat bahwa Anda memulai penyelidikan di tempat kasus manusia pertama kali muncul," katanya kepada The Guardian.
WHO tengah menghadapi tuduhan bahwa mereka terlalu pro-Tiongkok, menerima klaim yang kemudian terbukti tidak benar, termasuk bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia. (Aiw/H-1)
Sandi mengungkapkan kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan setiap bulan dengan materi yang beragam.
Ada beberapa langkah antisipatif yang mulai diterapkan Puskesmas Warungkondang untuk mencegah penyebaran covid-19.
Munculnya kembali covid-19 tentu perlu diantisipasi. Karena itu, saat ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memitigasi penyebaran covid-19, terutama pada sektor pariwisata.
Saat ini, kelima pasien tersebut hanya bergejala ringan. Mereka sedang melakukan isolasi mandiri di rumah.
Bupati memastikan terpaparnya warga tersebut saat yang bersangkutan berada di luar daerah.
Galeri menjadi catatan sekaligus spirit agar warga Jabar tak gentar, namun tetap waspada menghindari penularan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved