Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

WHO Terjunkan Tim Selidiki Kasus di Tiongkok

(Aiw/H-1)
17/12/2020 05:40
WHO Terjunkan Tim Selidiki Kasus di Tiongkok
Situs Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus melalui tautan video(Photo by - / AFP))

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) akan melakukan misi penelitian ke Tiongkok untuk menyelidiki bagaimana virus korona baru menular dari hewan ke manusia dan apakah muncul lebih awal atau di tempat yang berbeda dari yang diperkirakan sebelumnya. Tim peneliti diperkirakan akan tiba di Wuhan bulan depan.

Ahli biologi di Robert Koch Institute Jerman Fabian Leendertz dan 10 anggota tim misi WHO mengatakan mereka akan bekerja dengan ilmuwan Tiongkok selama empat hingga lima minggu.

Kebanyakan ilmuwan mengira virus Sars-Cov-2 bermula pada hewan yang diduga kelelawar di Tiongkok, sebelum menular ke manusia. Kasus kali pertama ditemukan di Kota Wuhan pada akhir Desember 2019. Lebih dari 73,4 juta orang telah didiagnosis dengan virus tersebut dan 1,63 juta orang meninggal dunia.

Leendertz menjelaskan tim WHO akan melihat sampel medis yang disimpan sebelum wabah pertama kali diketahui untuk melihat apakah virus itu beredar lebih awal, dan mengambil sampel dari kelelawar dan spesies lain untuk melacak hewan tempat virus pertama kali muncul.

"Kemudian, untuk melihat ke mana jalur itu membawa kami, apakah itu kota lain atau apakah itu tetap di Wuhan atau ke mana arahnya," katanya.

Sumber virus telah menjadi subjek klaim konspirasi dan telah memicu perselisihan diplomatik, terutama antara AS dan Tiongkok. Upaya awal otoritas Tiongkok menutupi wabah dan tidak mengizinkan WHO untuk menyelidikinya hanya menambah perselisihan sepanjang tahun.

Otoritas Tiongkok baru-baru ini meningkatkan kampanye yang menunjukkan bahwa virus itu tidak berasal dari Tiongkok, termasuk menangkap laporan keberadaan virus sebelumnya di Italia meskipun peneliti melabeli klaim tersebut sebagai 'propaganda'.

Namun, Michael Ryan, Direktur Program Kedaruratan Kesehatan di WHO, mengatakan akan sangat spekulatif untuk membantah bahwa penyakit itu tidak muncul dari Tiongkok. "Jelas dari perspektif kesehatan masyarakat bahwa Anda memulai penyelidikan di tempat kasus manusia pertama kali muncul," katanya kepada The Guardian.

WHO tengah menghadapi tuduhan bahwa mereka terlalu pro-Tiongkok, menerima klaim yang kemudian terbukti tidak benar, termasuk bahwa tidak ada bukti penularan dari manusia ke manusia. (Aiw/H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya