Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
AMERIKA Serikat pada Senin (14/12) mencabut Sudan dari negara sponsor daftar hitam terorisme. Perubahan mendasar ini terjadi kurang dari dua bulan setelah negara Arab tersebut berjanji untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Langkah tersebut membuka jalan bagi bantuan, keringanan utang, dan investasi ke negara yang mengalami transisi politik yang sulit dan berjuang di bawah krisis ekonomi yang diperburuk pandemi covid-19.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada Oktober bahwa dia menghapus Sudan setleh 27 tahun Washington memasukkan negara itu dalam daftar hitam karena menyembunyikan militan Islam.
Kedutaan Besar AS di Khartoum, Senin, mengatakan langkah itu telah diresmikan, dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo kemudian menegaskan bahwa penunjukan Sudan sebagai negara sponsor terorisme secara resmi dibatalkan.
"Ini mewakili perubahan mendasar dalam hubungan bilateral kami menuju kolaborasi yang lebih besar dan dukungan untuk transisi demokrasi bersejarah Sudan," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan.
Panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan yang merangkap sebagai Kepala Dewan Berdaulat--otoritas eksekutif tertinggi negara itu--menyatakan selamat kepada rakyat Sudan.
"Tugas telah selesai dalam semangat revolusi Desember", katanya di Twitter, merujuk pada bulan bersejarah tahun 2018 ketika protes meletus terhadap diktator Omar al-Bashir.
Bashir digulingkan oleh militer pada April 2019, empat bulan setelah demonstrasi menentang pemerintahan tangan besinya dan 30 tahun setelah kudeta yang didukung Islamis membawanya ke tampuk kekuasaan.
Pompeo mengatakan pihaknya memuji seruan rakyat Sudan untuk kebebasan, perdamaian, dan keadilan. "Kami mengucapkan selamat kepada anggota pemerintah transisi yang dipimpin sipil atas keberanian mereka dalam memajukan aspirasi warga yang mereka layani," ujarnya.
Departemen Keuangan AS mengatakan pihaknya berencana untuk bekerja dengan Sudan untuk membantu melunasi tunggakannya di lembaga keuangan internasional dan memajukan upaya Sudan dalam mengamankan pembebasan utang pada 2021.
Uni Eropa juga memuji tonggak penting itu. Hal tersebut akan memberikan momentum positif untuk pemulihan ekonomi negara dan bergerak lebih dekat ke pembebasan utang pada akhirnya. ini merupakan tujuan yang didukung oleh Uni Eropa. (AFP/OL-14)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
Usaha Presiden Prabowo Subianto menggandeng Uni Eropa merupakan langkah strategis dalam memperkuat diplomasi Indonesia di tengah dinamika global yang tidak menentu.
Prabowo mengatakan bahwa Eropa memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas global, terutama di tengah situasi dunia yang tidak menentu.
Kebijakan visa cascade itu tak sekadar mempermudah kunjungan WNI ke Uni Eropa, tapi juga melancarkan upaya untuk berinvestasi, belajar, dan berjejaring.
Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 30% terhadap produk Uni Eropa dan Meksiko.
Setelah Rusia gempur Ukraina, Uni Eropa meluncurkan strategi penyimpanan darurat guna memastikan ketersediaan barang-barang penting seperti makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.
MENTERI Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menyatakan bahwa upaya Uni Eropa dan NATO membuat kekalahan strategis terhadap Moskow tidak akan berhasil. Empat alasan barat tak mampu taklukan Rusia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved