Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

India akan Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19

Aiw/CNA/Financial Times/I-1
10/12/2020 03:40
India akan Keluarkan Izin Penggunaan Vaksin Covid-19
Seorang petugas kesehatan memeriksa suhu tubuh penumpang kereta api setibanya di stasiun, di Mumbai, kemarin.(INDRANIL MUKHERJEE / AFP)

KEMENTERIAN Kesehatan India mengumumkan beberapa vaksin covid-19 mungkin akan menerima izin dalam beberapa minggu ke depan. Selain itu, pemerintah juga berencana untuk mengimunisasi 300 juta orang.

Pejabat kesehatan mengatakan tiga perusahaan vaksin telah mengajukan permohonan persetujuan awal untuk penggunaan darurat di India. Serum Institute of India telah mendapat lisensi untuk memproduksi vaksin Astrazeneca, Pfi zer, dan Bharat Biotech.

“Beberapa dari mereka mungkin mendapatkan izin dalam beberapa minggu ke depan,” kata Sekretaris Kesehatan Federal Rajesh Bhushan.

Pemerintah India berencana imunisasi awal akan diberikan pada tiga kelompok prioritas yaitu, 10 juta petugas kesehatan, 20 juta pekerja garis depan seperti polisi dan militer, dan 270 juta orang lainnya yang berusia di atas 50 tahun atau yang memiliki penyakit penyerta sehingga lebih rentan terhadap infeksi covid-19.

Kementerian Kesehatan, sebelumnya, telah menargetkan akan memvaksinasi kelompok tersebut pada Agustus 2021. India akan bergantung pada program vaksinasi yang ada.

Analisis terbaru dalam jurnal medis Lancet mengonfi rmasi tingkat efektivitas vaksin covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan Astrazeneca dari hasil uji coba tahap akhir. Vaksin menunjukkan tingkat kemanjuran rata-rata mencapai 70% di antara 11.636 peserta dalam uji coba fase 3 di Inggris dan Brasil.

Namun, tingkat kemanjuran sebesar 90% terjadi pada subkelompok kecil yang terdiri dari 1.367 orang berusia di bawah 55 tahun, yang secara tidak sengaja menerima rejimen yang lebih rendah.

“Perbedaan antara kedua kelompok berlaku,” kata Andrew Pollard dari Oxford, penulis utama studi tersebut.

“Ini ada hubungannya dengan setengah dosis yang mengatur sistem kekebalan secara lebih efektif daripada dosis penuh,” imbuhnya. (Aiw/CNA/Financial Times/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya