Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Otorisasi Vaksin Pfizer kian Dekat

(AFP/Nur/X-11)
19/11/2020 05:35
Otorisasi Vaksin Pfizer kian Dekat
"Vaccine Covid-19" di sebelah logo perusahaan biotek Moderna((Photo by JOEL SAGET / AFP))

CEO Pfizer Albert Bourla, kemarin, mengatakan pihaknya sudah sangat dekat untuk mengajukan persetujuan penggunaan darurat untuk vaksin covid-19 setelah mengumpulkan
data keamanan untuk diserahkan ke regulator AS.

Pekan lalu, raksasa farmasi itu mengumumkan hasil awal dari uji klinis tahap akhir yang menunjukkan suntikan, yang dikembangkan bersama dengan Biontech Jerman, lebih dari 90% efektif setelah dosis kedua.

“Kami sangat dekat untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat. Kami akan mengumumkannya segera setelah kami melakukannya,” kata Albert Bourla kepada situs berita medis Stat.

Bourla mengatakan merasa lega karena vaksin lain juga berhasil dan mengharapkan lebih banyak lagi yang akan ikut bergerak dalam pembuatan vaksin karena kebutuhan global sangat mendesak.

Sebelumnya, Pfi zer mengatakan akan menghubungi Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk mengajukan otorisasi penggunaan darurat pada minggu ketiga November. Itu berarti pengumumannya tinggal beberapa hari lagi.

FDA telah memberlakukan persyaratan pada pembuat vaksin covid-19 untuk memiliki setidaknya dua bulan masa tindak lanjut dengan sukarelawan setelah dosis kedua mereka
diminum 28 hari setelah yang pertama untuk memastikan obat tersebut aman.

Pfizer sebelumnya juga telah memilih Rhode Island, Texas, New Mexico, dan Tennessee untuk program percontohan imunisasi covid-19.

Teknologi MRNA


Pada awal pekan ini, Moderna dan Institut Kesehatan Nasional AS mengumumkan hasil awal yang serupa dari uji coba mereka sendiri. Mereka menemukan vaksin mereka hampir 95% efektif.

Keduanya menggunakan teknologi MRNA (messenger ribonucleic acid) untuk mengirimkan materi genetik ke dalam tubuh yang membuat sel manusia menghasilkan protein dari virus.

Sementara itu, jenis vaksin lain yang sedang dalam uji coba tahap akhir, seperti yang sedang dikembangkan Johnson & Johnson dan lainnya dari Universitas Oxford dan Astrazeneca, menggunakan virus yang dimodifi kasi untuk mengirimkan materi genetik untuk tujuan yang sama. (AFP/Nur/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya