Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Kamala Harris Catat Sejarah Sebagai Wapres Perempuan Pertama

Faustinus Nua
08/11/2020 01:55
Kamala Harris Catat Sejarah Sebagai Wapres Perempuan Pertama
Senator Kamala Harris(JEFF KOWALSKY / AFP)

JOE Biden, mantan wakil presiden dan politisi senior Amerika, memenangkan kontestasi sengit dalam pemilihan presiden 2020 setelah meraih 290 suara elektoral pada Sabtu (7/11). Pasangannya Kamala Harris akan menjadi Wakil Presiden Perempuan Pertama Amerika Serikat.

Kandidat Demokrat yang berpasangan dengan Kamala Harris itu mengunci kemenangannya setelah memperoleh suara elektoral dari Pennsylvania untuk mengalahkan lawannya Presiden Donald Trump.

Meski dinilai gagal mengamankan kemenangan dengan cepat seperti yang diharapkan banyak orang, Biden pun mengakhiri persaingan sampai tiga hari setelah pemungutan suara Hari Pemilu dimulai. Hal itu menggarisbawahi proses perhitungan suara yang lambat di tengah tantangan pandemi virus korona.

Titik balik terjadi pada hari Sabtu, ketika Biden memenangkan negara bagian asalnya di Pennsylvania. Negara bagian itu merupakan salah satu dari tiga negara bagian industri utara, di mana Demokrat pada tahun 2016 dan kini menjadi salah satu hadiah suara elektoral terbesar.

Baca juga: Biden Presiden Terpilih Usai Kemenangan di Pensylvania

Kemenangan Partai Demokrat itu juga membuat sejarah, terutama karena pasangan Biden, Senator Kamala Harris, D-Calif., Akan menjadi wanita pertama, Amerika keturunan Afrika dan Asia Selatan yang akan menjabat sebagai wakil presiden. Biden, yang akan berusia 78 pada pelantikannya, juga akan menjadi presiden tertua dalam sejarah AS.

Sementara, kekalahan Trump akan membuatnya menjadi presiden yang memimpin satu masa jabatan kedua sejak 1992, ketika George H.W. Bush kalah dari Demokrat Bill Clinton. Dan seperti Clinton, Trump adalah satu-satunya presiden era modern yang akan dimakzulkan; keduanya dibebaskan oleh Senat.

Biden sendiri berjanji setelah terpilih, dia akan mengakhiri semua retorika yang memecahkan AS selama periode panas ini. Dia juga akan menempatkan penanganan pandemi korona sebagai upaya pertamanya saat memasuki Gedung Putih.

"Setelah pemilu ini selesai dan di belakang kami, akan menjadi waktu bagi kami untuk melakukan apa yang selalu kami lakukan sebagai orang Amerika, untuk melupakan retorika keras kampanye, menurunkan suhu, untuk bertemu lagi, untuk mendengarkan satu sama lain, "kata Biden Rabu.

Dikutip USA Today, Biden pada Sabtu telah meraih 290 suara elektoral. Dia melewati batas minimal untuk menuju Gedung Putih yakni 270 suara elektoral. Sementara lawannya, Donald Trump hanya memperoleh 214 suara elektoral.

Pada Sabtu, Biden meraih 20 suara elektoral dari Pennsylvania. Jumlah tersebut lebih dari yang dibutuhkan setelah 2 hari bertahan di 264 suara. Dia juga meraih suara popular sebanyak 74.857.880, mengungguli Trump dengan 70.598.535 suara.(USAToday/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik