Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
DUA pemuda Austria dipuji karena keberanian mereka dalam aksi penembakan di Ibu Kota Wina, Senin (2/11). Hal itu terjadi setelah aksi mereka membantu sejumlah korban terluka, termasuk polisi, menyebar di media sosial.
Sebuah video yang direkam dari sebuah bangunan di dekat lokasi memperlihatkan kedua pemuda itu lari ke pintu keluar stasiun metro dan membantu warga yang panik untuk berlindung, saat bunyi tembakan masih terdengar.
Pada Selasa (3/11), Kementerian Dalam Negeri Austria mengonfirmasi, tanpa menyebut nama kedua pemuda itu bahwa mereka telah memberikan bantuan yang diperlukan warga dalam aksi penyerangan yang dilakukan seorang pemuda asal North Macedonia.
Baca juga: ISIS Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan Bersenjata di Wina
Pelaku menewaskan empat orang sebelum ditembak mati oleh polisi.
Mikail Ozen dan Recep Tayyip Gultekin, warga Austria keturunan Turki, sebenarnya berencana minum kopi di Schwedenplatz sebelum kebijakan lockdown di negara itu berlaku.
Ozen mengisahkan tembakan pertama terdengar ketika mereka tiba di pusat kota yang sibuk itu dan menemukan sejumlah orang bersimbah darah.
Mereka kemudian membantu seorang perempuan tua yang panik mencari perlindungan dan melihat seorang polisi terbaring terluka.
"Kami tidak bisa berpura-pura tidak melihatnya," ujar Ozen. "Karenanya, kami berlari mendatanginya dan membawnaya ke ambulans."
Dua atlet beladiri semiprofesional itu kemudian menyerukan eprsatuan antara umat Yahudi, Kristen, dan Islam kepada media massa Austria.
"Kami adalah muslim keturunan Turki. Kami benci segala bentuk terorisme. Kami mendukung Austria, Wina," tegas mereka.
Media massa Turki melaporkan Presiden Recep Tayyip Erdogan telah menelepon keduanya dan memuji mereka. (AFP/OL-1)
Pelaku diketahui merupakan warga Austria asal wilayah Graz dan pernah bersekolah di SMA Dreierschuetzengasse
Penembakan tragis di Sekolah Menengah Dreierschützengasse, Graz, Austria, menewaskan 10 orang. Warga menggelar doa bersama dan lautan lilin.
Austria berduka setelah penembakan massal di sekolah Graz menewaskan 11 orang, termasuk pelaku. Tragedi penembakan terburuk di Austria.
Sepuluh orang tewas dalam insiden penembakan di sekolah di kota Graz, Austria.
Penemuan mengejutkan di Distrik Simmering, Wina: sekitar 150 kerangka prajurit Romawi ditemukan di kuburan massal berusia dua ribu tahun.
DUTA Besar Israel untuk Austria, David Roet, mengusulkan eksekusi terhadap anak-anak Palestina yang terlibat dalam konflik bersenjata. Ini terungkap dalam video yang direkam secara rahasia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved