Johnson Umumkan Lockdown Baru di Inggris

Basuki Eka Purnama
01/11/2020 07:16
Johnson Umumkan Lockdown Baru di Inggris
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson ketik mengumumkan kebijakan lockdown baru di seluruh penjuru Inggris.(AFP/Alberto Pezzali )

PERDANA Menteri Inggris Boris Johnson, Sabtu (31/10), mengumumkan lockdown baru berdurasi empat pekan di seluruh wilayah Inggris. Kebijakan dramatis itu diambil Johnson setelah dia diperingatkan bahwa rumah sakit di Inggris tidak akan mampu lagi menampung pasien covid-19 dalam beberapa pekan ke depan.

Berdasarkan aturan lockdown terbaru yang akan mulai berlaku pada Kamis (5/11), warga diharuskan tetap berada di rumah kecuali untuk bekerja, ke sekolah, atau berolahraga. Adapun semua toko, kecuali yang menjual bahan kebutuhan pokok, harus ditutup.

Berbeda dengan kebijakan lockdown pada awal tahun ini di Inggris, sekolah, kampus, dan universitas akan tetap dibuka.

Baca juga: Lonjakan Covid-19, Pejabat UE Minta Pembatasan yang Lebih Luas

Namun, pub dan restoran harus ditutup kecuali yang menyediakan layanan takeaway.

Kebijakan lockdown baru itu akan berakhir pada 2 Desember.

"Ini adalah saatnya mengambil keputusan tegas karena tidak ada alternatif lain," ujar Johnson di Downing Street dalam konferensi pers setelah menggelar pertemuan kabinet.

"Kita harus rendah hati di hadapan alam. Di negara ini, seperti di negara Eropa lainnya, virus korona menyebar lebih cepat ketimbang skenario terburuk yang digambarkan para ilmuwan kami," imbuhnya.

Johnson juga menyiapkan kebijakan ekonomi baru, termasuk memperpanjang bantuan finansial untuk perusahaan yang terpaksa merumahkan karyawan mereka hingga Desember.

Dia akan menyerahkan kebijakan itu pada parlemen, Senin (2/11). Anggota parlemen harus membahas kebijakan itu dan memutuskan apakah akan menerima atau menolaknya pada Rabu (4/11).

Kebijakan lockdown itu diambil Johnson setelah Inggris melewati angka 1 juta kasus covid-19 selama pandemi, ketika mengumumkan hampir 22 ribu kasus baru pada Sabtu (31/10). Angka pasien yang dirawat di rumah sakit naik sebanyak 1.239 orang, tertinggi sejak akhir April. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Kolaborasi Lembaga Ilmiah Tangani Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei

  • 1.000 Partikel Tepercik saat Berbicara

    04/3/2020 20:38

    Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.

  • Virus Korona Pengaruhi Ritme Tidur

    04/3/2020 20:38

    Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional

  • Lockdown dan Emisi Karbon Global

    04/3/2020 20:38

    Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural

  • Vitamin K Bantu Lawan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.

  • Nyamuk tidak Dapat Menularkan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.