Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Pemimpin Iran Kecam Sikap Macron Terkait Kartun Nabi Muhammad

Basuki Eka Purnama
29/10/2020 12:19
Pemimpin Iran Kecam Sikap Macron Terkait Kartun Nabi Muhammad
Demonstran membawa gambar kartun Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam aksi demonstrasi di depan Kedubes Prancis di Teheran, Iran.(AFP/ATTA KENARE)

PEMIMPIN Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, Rabu (28/10), menyebut kepitisan Presiden Prancis Emmanuel Macron membela kartun Nabi Muhammad sebagai sikap bodoh dan menghina para pemilihnya.

"Tanya kepada presiden Anda mengapa dia mendukung penghinaan terhadap rasul Allah atas nama kebebasan berekspresi. Apakah kebebasan berekspresi berarti bebas menghina?" kata Khamenei dalam pesan kepada kaum muda Prancis di laman daring resminya.

"Bukankah aksi bodohnya merupakan penghinaan bagi mereka yang memilih dirinya?" imbuhnya.

Baca juga: Kuwait Boikot Produk Prancis Terkait Kartun Nabi Muhammad

Macron membela nilai-nilai sekuler Prancis dan hak menghina agama setelah seorang guru di Prancis dibunuh karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada para muridnya.

Pernyataan Macron itu memicu aksi demonstrasi dan seruan boikot terhadap produk Prancis di negara-negara mayoritas muslim.

"Pertanyaan berikutnya adalah mengapa mempertanyatakan keaslian holocaust adalah kejahatan?" tanya Khamenei.

"Mengapa mereka yang mempertanyakan holocaust dipenjara sementara mereka yang menghina Nabi Muhammad dibiarkan begitu saja?" lanjutnya.

Pernyataan Khamenei itu menyusul serangkaian kritik terhadap Macron yang dilontarkan sejumlah pejabat teras Iran, termasuk Presiden Hassan Rouhani yang menyebut menghina Nabi Muhammad adalah perbuatan amoral dan bisa berujung pada kekerasan dan pertumpahan darah.

"Negara Barat harus mengerti bahwa menghina Nabi Muhammad sama saja menghina semua umat islam, semua nabi, semua nilai manusia, dan melanggar etika," tegas Rouhani.

"Setiap warga Eropa berutang pada Nabi Muhammad karena dia adalah guru kemanusiaan," tambahnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya