Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INDONESIA menyampaikan secara langsung dan resmi surat yang berisi Expression of Interest untuk bergabung dalam COVAX Advanced Market Commitment (AMC) dalam pertemuan delegasi Indonesia dengan GAVI sebagai tindak lanjut surat GAVI pada 18 September 2020.
"Indonesia telah menyampaikan secara langsung, secara resmi surat yang berisi Expression of Interest dari Indonesia untuk bergabung dalam COVAX Advanced Market Commitment (AMC)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam press briefing secara virtual, Jumat (16/10).
Dalam pertemuan dengan GAVI, kata Retno, pihaknya menyampaikan bahwa Presiden Indonesia telah menerima surat dari GAVI tersebut. Dalam surat GAVI tersebut, jelasnya, disampaikan bahwa Indonesia layak menerima Official Development Assistance (ODA) di dalam COVAX Advanced Market Commitment (COVAX AMC) untuk penyediaan vaksin covid-19 dalam kerangka multilateral. "Dalam suratnya, Gavi juga mengharapkan kerja sama dengan Indonesia dalam penanganan Covid-19," ucapnya.
Surat expression of interest tersebut, kata Retno, juga disampaikan pada saat bertemu dengan Dirjen WHO Tedros Ghebreyesus. Saat bertemu dengan WHO, Retno mengatakan bahwa Indonesia kembali menekankan dukungannya terhadap multilateralisme termasuk terkait masalah vaksin.
"Indonesia juga menekankan pentingnya semua negara dunia untuk memperkuat solidaritas di antara negara dunia agar dunia dapat segera mengatasi pandemi ini secara bersama dan segera," terangnya.
Baca juga : Anggota Parlemen Ajukan Surat Mosi Tidak Percaya ke Pemerintah
Selain itu, lanjutnya, juga dibahas mengenai Foreign Policy and Global Health dimana Indonesia menjadi Ketua untuk tahun ini dan mengambil tema 'affordable health care for all'. "Dirjen WHO mengapresiasi kepemimpian Indonesia dalam FPGH. Dan isu mengenai affordable health care for all menjadi lebih relevan selama pandemi ini," kata Retno.
Dalam kesempatan tersebut, delegasi Indonesia juga melakukan tukar pandangan mengenai situasi pandemi dunia saat ini, termasuk tantangan-tantangan baru yang dihadapi negara dunia. Delegasi Indonesia juga memberikan update mengenai pengelolaan covid-19 di Indonesia dan menjelaskan upaya Indonesia untuk mendapatkan vaksin bekerja sama dengan beberapa negara.
Selain itu, mereka juga memberikan update mengenai upaya para ahli Indonesia mengembangkan vaksin nasional, Vaksin Merah Putih. "Kami juga menjelaskan mengenai rencana vaksinasi dan sepakat dengan WHO untuk terus melakukan koordinasi dan komunikasi, baik dalam persiapan maupun pelaksanaan vaksinasi," tuturnya.
Lebih lanjut, Retno menyampaikan bahwa Wakil Menteri BUMN juga telah bertemu dengan UNICEF untuk membahas pengadaan distribusi vaksin dari COVAX. Sebagaimana diketahui, katanya, dibutuhkan infrastruktur distribusi, cold-chain dan kapasitas teknis tenaga kesehatan yang kuat untuk memastikan kelancaran proses vaksinasi di Indonesia.
"Pertemuan Pak Wamen BUMN tadi merupakan tindak lanjut penandatanganan MoU dengan UNICEF di Jakarta pada 15 September yang lalu," pungkasnya. (OL-2)
MENGHADAPI tantangan stabilitas dan keamanan baik di kawasan maupun global yang terus meningkat, Indonesia tetap konsisten untuk menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif.
Menurut LSM AS, Freedom House, kondisi demokrasi dan hak asasi manusia telah memburuk di 80 negara sejak pandemi dimulai.
Mereka menyatakan dukungan bagi istri pemimpin oposisi Alexei Navalny yang ditahan pemerintah.
Perdana Menteri LDK Avdullah Hoti yang akan lengser berjanji untuk menjadi oposisi yang konstruktif di parlemen.
Dengan alat sederhana itu, enam tawanan berhasil menggali terowongan untuk melarikan diri dari penjara Gilboa yang tingkat keamanannya tinggi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved