Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kasus Covid-19 di Inggris Melonjak

Nur Aivanni
15/10/2020 00:50
Kasus Covid-19 di Inggris Melonjak
Pejalan kaki melintas di pusat kota sebelum pemberlakuan lokal lockdown di Liverpool, barat laut Inggris(AFP)

KEMATIAN akibat virus korona di Inggris, kemarin, naik sebanyak 143 sehingga totalnya menjadi 43.018. Itu menandai angka harian tertinggi sejak Juni. Sebanyak 17.234 orang lainnya di Inggris telah dinyatakan positif covid-19. 

Dengan begitu, total kasus virus korona di negara itu menjadi 634.920. Angka tersebut muncul ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menetapkan sistem peringatan covid-19 yang terdiri  atas tiga tingkat, yakni sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Sistem peringatan tersebut akan diterapkan di seluruh Inggris.

Wilayah Kota Liverpool akan ditempatkan di level sangat tinggi. Pada level tersebut, tempat-tempat seperti bar dan pub ditutup kecuali jika bisa beroperasi sebagai restoran. Warga juga dilarang bersosialisasi dengan tetangga.

Saat ini, sebagian besar Inggris, termasuk London, ditempatkan di tingkat pertama dari sistem peringatan tersebut, yakni di level sedang. Sementara itu, Pusat Sains dan Teknik Sistem (CSSE) di Johns Hopkins University di Amerika Serikat menyatakan kasus covid-19 global kemarin telah melampaui 38 juta kasus. Data CSSE menunjukkan jumlah kasus global mencapai 38.006.121, dengan total 1.083.875 kematian di seluruh dunia.

Amerika Serikat melaporkan 7.850.829 kasus dan 215.775 kematian, keduanya merupakan yang tertinggi di dunia. Dengan 7.175.880 kasus, India menduduki peringkat kedua di dunia. Sementara itu, Brasil mencatat beban kasus terbesar ketiga di dunia sebanyak 5.103.408 dan jumlah kematian tertinggi kedua, yaitu sebanyak 150.689.

Total beban kasus dari tiga negara teratas tersebut menyumbang lebih dari setengah kasus global, menurut penghitungan. Negara-negara dengan lebih dari 820 ribu kasus ialah Rusia, Kolombia, Argentina, Spanyol, Peru, dan Meksiko. Sementara itu, negara-negara lain dengan lebih dari 36 ribu kematian ialah India, Meksiko, Inggris, dan Italia.


WNI pulang

Afrika Selatan telah memasuki lockdown level 1 sejak 1 Oktober 2020 sehingga para pelaut Indonesia sudah memiliki opsi-opsi
penerbangan untuk repatriasi dari Cape Town. Pada 10-12 Oktober 2020, KJRI Cape Town telah membantu kepulangan 36 pelaut Indonesia dari berbagai kapal asing di Cape Town.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, repatriasi WNI tersebut dilatarbelakangi berakhirnya perjanjian kerja mereka. Berturut-turut, KJRI Cape Town memfasilitasi pemulangan 2 pelaut Indonesia yang bekerja pada kapal Taiwan Hong Iu No 3 pada 9 Oktober 2020, 4 pelaut Indonesia pada kapal Taiwan Yuh Mao No 106, dan 29 pelaut Indonesia dari kapal Tiongkok Fu Rong Hai pada 10 Oktober 2020, dan 1 kru Indonesia pada kapal Hong Iu No 313 pada 12 Oktober 2020.

‘Fasilitasi pelindungan kepada pelaut WNI tersebut dapat terlaksana berkat kerja sama yang baik antara KJRI Cape Town dan Regal Cape Marine sebagai agen perwakilan perusahaan kapal Taiwan di Afrika Selatan, AMA Shipping sebagai agen perwakilan perusahaan kapal Tiongkok di Afrika Selatan, dan pihak agen di Indonesia’, tulis keterangan tersebut. (Van/X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik