Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Armenia Tuduh Turki Jatuhkan Pesawat Tempurnya

Nur Aivanni
30/9/2020 08:10
Armenia Tuduh Turki Jatuhkan Pesawat Tempurnya
Pesawat tempur Su-25(AFP/Dimitar DILKOFF)

ARMENIA, Selasa (29/9), mengatakan sebuah jet tempur Turki telah menembak jatuh salah satu pesawat tempur mereka selama pertempuran sengit dengan sekutu Turki, Azerbaijan. Namun, Ankara dengan keras membantah klaim tersebut.

Tindakan langsung militer Turki terhadap Armenia akan menandai peningkatan besar-besaran setelah tiga hari pertempuran sengit antara pasukan Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorny Karabakh.

Ankara telah mendukung Azerbaijan dalam konflik tersebut. Pada Selasa (29/9), Kementerian Pertahanan Armenia mengatakan jet tempur F-16 milik Turki menembak jatuh pesawat tempur Su-25 Armenia.

Baca juga: Pertempuran Nagorno-Karabakh masih Membara

Juru Bicara Kementerian Armenia Shushan Stepanyan mengatakan jet tempur Turki itu mendukung Azerbaijan yang mengebom pemukiman sipil di Armenia ketika pesawat itu menembak jatuh pesawat Armenia dan menewaskan pilotnya.

Asisten pers Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Fahrettin Altun, menyebut klaim tersebut sama sekali tidak benar.

"Armenia harus mundur dari wilayah di bawah pendudukannya daripada menggunakan trik propaganda murahan," kata Altun.

Sementara itu, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan tidak ada sedikit pun bukti yang menunjukkan keikutsertaan Turki dalam konflik tersebut.

"Ankara hanya memberikan dukungan moral," tegasnya.

Di sisi lain, Dewan Keamanan PBB meminta kedua belah pihak untuk segera mengakhiri pertempuran. Namun, kedua pihak telah menentang seruan untuk gencatan senjata tersebut.

Pada Selasa (29/9), pejabat Armenia mengonfirmasi kematian tiga warga sipil, sementara Baku mengatakan korban dari warga sipil di pihak Azerbaijan telah mencapai 11 orang.

Itu membuat total kematian yang dikonfirmasi dalam pertempuran itu menjadi 97 orang, termasuk 80 pejuang separatis dan 17 warga sipil. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik