Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

WHO Tegaskan Monopoli Vaksin Tak Membantu Pemulihan Global

Faustinus Nua
07/8/2020 06:44
WHO Tegaskan Monopoli Vaksin Tak Membantu Pemulihan Global
Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus( Fabrice COFFRINI/POOL/AFP)

DIREKTUR Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa memonopoli atau nasionalisme vaksin tidak akan membantu pemulihan kerusakan global akibat pandemi covid-19. Pasalnya, pandemi dialami hampir semua negara dan memiliki ketergantungan satu sama lain.

"Nasionalisme vaksin tidak baik, itu tidak akan membantu kita," kata Tedros dalam diskusi panel online dengan anggota Forum Keamanan Aspen di AS pada Kamis (6/8), seperti dilansir CNA.

Tedros mengkritik persaingan sejumlah negara untuk menciptakan vaksin efektif dan memesan sebanyak mungkin dosisnya terlebih dahulu. Perlombaan internasional seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya dan justru mengkhawatirkan. Menurutnya, pemulihan ekonomi di seluruh dunia bisa berlangsung lebih cepat jika vaksin covid-19 tersedia untuk semua orang sebagai barang publik. Hal itu akan membantu semua negara termasuk negara miskin untuk sama-sama bangkit.

"Berbagi vaksin atau berbagi alat lain sebenarnya membantu dunia untuk pulih bersama. Pemulihan ekonomi bisa lebih cepat dan kerusakan akibat covid-19 bisa berkurang," ungkap Tedros.

Dia menambahkan bahwa virus korona adalah darurat kesehatan terbesar sejak awal abad ke-20. Solidaritas global merupakan upaya yang penting untuk mengakhiri pandemi ini.

"Kita harus memanfaatkan momen ini untuk bersatu dalam persatuan nasional dan solidaritas global untuk mengendalikan covid-19. Tidak ada negara yang aman sampai kita semua aman," tegasnya.\

baca juga: India Laporkan 904 Kasus Kematian Harian akibat Covid-19 

Sebagai informasi, sejumlah negara kaya seperti AS, Inggris dan Jepang telah melakukan investasi besar-besaran dalam pengembangan vaksin. AS bahkan telah memesan dosis yang banyak untuk warganya. Sementara, Tiongkok berencana untuk menyediakan vaksin kepada publik global. Negara Tirai Bambu itu ingin memperkuat posisinya di dunia internasional dengan membantu negara-negara miskin.(OL-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya