Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MANTAN raja Spanyol, Juan Carlos, dilaporkan telah kabur ke Republik Dominika. Itu terjadi setelah dugaan korupsi yang melibatkannya muncul dalam beberapa pekan terakhir.
Dalam sebuah surat, pria 82 tahun itu menyebut keputusannya meninggalkan Spanyol bertujuan membantu putranya, yang kini menjadi Raja Felipe VI, untuk ‘menjalankan tanggung jawab seorang raja’.
Surat itu, yang diterbitkan di situs kerajaan, tidak menyebut ke mana mantan raja itu akan pergi dan kapan waktu keberangkatannya. Namun, harian ABC melaporkan Juan Carlos telah pergi dari Spanyol pada Minggu (2/8) dan terbang ke Republik Dominika.
Harian La Vanguardia dan El Mundo juga menyebut pria itu akan tinggal bersama sahabatnya di negara kepulauan di Karibia itu. Sementara itu, situs harian El Confidencial menduga Juan Carlos pergi ke Portugal, tempat ia tinggal semasa remaja, atau terbang ke Prancis atau Italia.
Juru bicara istana menolak memberikan informasi tentang keberadaan Juan Carlos. Pengacara Juan Carlos, Javier Sanchez-Junco, memberi pernyataan bahwa kliennya tidak berniat kabur dari kasus hukum dan tetap bekerja sama dengan penegak hukum.
Dugaan korupsi
Surat kabar La Tribune de Geneve di Swiss melaporkan Juan Carlos telah menerima US$100 juta dari Arab Saudi setelah konsorsium perusahaan Spanyol mendapat kontrak proyek pembangunan rel kereta api cepat di Saudi.
Uang itu dikabarkan dikirim ke sebuah akun bank Swiss pada 2008. Pada Juni lalu, Mahkamah Agung Spanyol membuka kembali penyelidikan tentang keterlibatan Juan Carlos itu.
Namun, melalui pengacaranya, sang mantan raja menolak untuk mengomentari tuduhan tersebut. Juan Carlos naik takhta pada 1975 setelah kematian Jenderal Francisco Franco. Dia secara luas dihormati karena perannya dalam membantu membimbing Spanyol keluar dari kediktatoran menuju demokrasi.
Namun, popularitasnya kemudian merosot karena serangkaian skandal dan mendorongnya untuk turun takhta pada 2014. Putranya, Raja Felipe, menyatakan Juan Carlos telah berjasa dalam meletakkan dasar-dasar demokrasi bagi Spanyol.
Hal itu merupakan bagian dari sejarah modern negeri tersebut. Sebelumnya, Raja Felipe telah mengakhiri tunjangan istana untuk ayahnya pada Maret lalu. Itu terkait dengan tuduhan adanya rekening rahasia yang digunakan Juan Carlos di luar negeri. (AFP/Van/X-11)
Pemerintah Spanyol menambah 500 pemadam kebakaran, menjadi total 1.900 orang untuk mengatasi kebakaran hutan. Korban jiwa bertambah menjadi empat orang.
Uni Eropa mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran ke Spanyol untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Pemerintah Kota Jumilla di Spanyol melarang umat Muslim menggunakan fasilitas umum untuk Idul Fitri dan Idul Adha. Kebijakan ini menuai kecaman luas.
Jerman dan Spanyol mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskibelum cukup mengatasi krisis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved