Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
MANTAN raja Spanyol Juan Carlos memutuskan meninggalkan negara itu setelah dugaan korupsi yang melibatkannya muncul, dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu disampaikan pihak kerajaan setelah Raja Felipe menerima keterangan ayahnya, Senin (3/8).
"Dipandu oleh keinginan saya untuk melakukan yang terbaik untuk melayani orang-orang Spanyol, lembaga-lembaganya, dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya untuk meninggalkan Spanyol pada saat ini," sebut pernyataan istana mengutip surat Juan Carlos kepada putranya, Raja Felipe, seperti dilansir France24.
Raja Felipe pun berterima kasih kepada Juan Carlos atas keputusannya itu. Dia mengatakan ayahnya telah berjasa dalam meletakan dasar-dasar demokrasi bagi Spanyol.
Baca juga: Menlu Lebanon Mengundurkan Diri di tengah Krisis Ekonomi
Dia menegaskan prinsip-prinsip demokrasi yang telah diperjuangkan Juan Carlos merupakan bagian dari sejarah modern negeri Matador.
"Prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi dasar (demokrasi) sesuai dengan konstitusi dan kerangka hukum kita," ungkapnya.
Raja Felipe sebelumnya telah mengakhiri tunjangan istana dan warisan ayahnya pada Maret. Hal itu lantaran tuduhan rekening rahasia yang digunakan Juan Carlos di luar negeri.
Surat kabar La Tribune de Geneve Swiss melaporkan sang mantan raja telah menerima US$100 juta dari almarhum Raja Arab Saudi terkait kontrak proyek kereta api cepat di Arab Saudi.
Pada Juni, Mahkamah Agung Spanyol membuka kembali penyelidikan tentang keterlibatan Juan Carlos itu. Namun, melalui pengacaranya, dia telah menolak mengomentari tuduhan tersebut.
Adapun, Juan Carlos naik takhta pada 1975 setelah kematian Jenderal Francisco Franco dan secara luas dihormati karena perannya dalam membantu membimbing Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi.
Tapi, popularitasnya merosot di tahun-tahun kemudian karena serangkaian skandal, mendorongnya untuk mundur.
Sebagai Raja Spanyol, konstitusi memberi kekebalan selama masa pemerintahan mereka. Akan tetapi, Juan Carlos telah memutuskan turun tahta pada 2014 dan berpotensi membuat dirinya rentan terhadap berbagai tuntutan. (OL-1)
Pemerintah Spanyol menambah 500 pemadam kebakaran, menjadi total 1.900 orang untuk mengatasi kebakaran hutan. Korban jiwa bertambah menjadi empat orang.
Uni Eropa mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran ke Spanyol untuk membantu memadamkan kebakaran hutan.
Badan Keamanan dan Situasi Darurat Wilayah Otonomi Madrid menyatakan 180 orang dievakuasi akibat kebakaran hutan tersebut.
Lebih dari seribu orang dievakuasi di Spanyol akibat kebakaran hutan yang terus meluas.
Pemerintah Kota Jumilla di Spanyol melarang umat Muslim menggunakan fasilitas umum untuk Idul Fitri dan Idul Adha. Kebijakan ini menuai kecaman luas.
Jerman dan Spanyol mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza, meskibelum cukup mengatasi krisis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved