Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Diduga Terlibat Korupsi, Eks Raja Juan Carlos Tinggalkan Spanyol

Faustinus Nua
04/8/2020 05:41
Diduga Terlibat Korupsi, Eks Raja Juan Carlos Tinggalkan Spanyol
Raja Juan Carlos (kiri) dan istrinya Ratu Sofia.(AFP/JOSE LUIS ROCA)

MANTAN raja Spanyol Juan Carlos memutuskan meninggalkan negara itu setelah dugaan korupsi yang melibatkannya muncul, dalam beberapa pekan terakhir. Hal itu disampaikan pihak kerajaan setelah Raja Felipe menerima keterangan ayahnya, Senin (3/8).

"Dipandu oleh keinginan saya untuk melakukan yang terbaik untuk melayani orang-orang Spanyol, lembaga-lembaganya, dan Anda sebagai raja, saya memberi tahu Anda tentang keputusan saya untuk meninggalkan Spanyol pada saat ini," sebut pernyataan istana mengutip surat Juan Carlos kepada putranya, Raja Felipe, seperti dilansir France24.

Raja Felipe pun berterima kasih kepada Juan Carlos atas keputusannya itu. Dia mengatakan ayahnya telah berjasa dalam meletakan dasar-dasar demokrasi bagi Spanyol.

Baca juga: Menlu Lebanon Mengundurkan Diri di tengah Krisis Ekonomi

Dia menegaskan prinsip-prinsip demokrasi yang telah diperjuangkan Juan Carlos merupakan bagian dari sejarah modern negeri Matador.

"Prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang menjadi dasar (demokrasi) sesuai dengan konstitusi dan kerangka hukum kita," ungkapnya.

Raja Felipe sebelumnya telah mengakhiri tunjangan istana dan warisan ayahnya pada Maret. Hal itu lantaran tuduhan rekening rahasia yang digunakan Juan Carlos di luar negeri.

Surat kabar La Tribune de Geneve Swiss melaporkan sang mantan raja telah menerima US$100 juta dari almarhum Raja Arab Saudi terkait kontrak proyek kereta api cepat di Arab Saudi.

Pada Juni, Mahkamah Agung Spanyol membuka kembali penyelidikan tentang keterlibatan Juan Carlos itu. Namun, melalui pengacaranya, dia telah menolak mengomentari tuduhan tersebut.

Adapun, Juan Carlos naik takhta pada 1975 setelah kematian Jenderal Francisco Franco dan secara luas dihormati karena perannya dalam membantu membimbing Spanyol dari kediktatoran menuju demokrasi.

Tapi, popularitasnya merosot di tahun-tahun kemudian karena serangkaian skandal, mendorongnya untuk mundur.

Sebagai Raja Spanyol, konstitusi memberi kekebalan selama masa pemerintahan mereka. Akan tetapi, Juan Carlos telah memutuskan turun tahta pada 2014 dan berpotensi membuat dirinya rentan terhadap berbagai tuntutan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya