Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Menlu Lebanon Mengundurkan Diri di tengah Krisis Ekonomi

Haufan Hasyim Salengke
04/8/2020 00:02
Menlu Lebanon Mengundurkan Diri di tengah Krisis Ekonomi
mantan Menteri Luar Negeri Lebanon Nassif Hitti(AFP/Anwar Amro)

MENTERI Luar Negeri Lebanon Nassif Hitti mengundurkan diri, Senin (3/8), Ia menyalahkan kurangnya kemauan politik dalam melakukan reformasi untuk menghentikan krisis keuangan yang dapat mengubah Lebanon menjadi negara gagal.

Para donor asing telah menjelaskan tidak akan ada bantuan sampai Beirut membuat perubahan untuk mengatasi masalah korupsi disana. Ancaman itu jadi yang terbesar bagi stabilitas Lebanon sejak perang saudara 1975-1990.

"Mengingat tidak adanya kemauan yang efektif untuk mencapai reformasi struktural dan komprehensif yang mendesak masyarakat kita dan komunitas internasional untuk kita lakukan, saya telah memutuskan untuk mengundurkan diri," kata Hitti dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Hassan Diab menerima pengunduran diri dan segera melakukan serangkaian panggian telepon untuk menggantikan Hitti.

Hiiti merupakan manrtan duta besar Lebanon untuk Liga Arab. Ia ditunjuk Diab untuk masuk dalam kabinet pada Januari silam setelah Diab mendapatkan dukungan darti Hizbullah yang didukung Iran untuk mengambil alih pemerintahan.

Baca juga : Di Tengah Ketegangan, Beijing Tetap Jaga Bisnis dan Investasi AS

"Saya mengambil bagian dalam pemerintahan ini untuk bekerja pada satu bos bernama Lebanon, kemudian saya menemukan banyak bos dan kepentingan yang bertentangan di negara saya," kata Hitti. "Jika mereka tidak memberikan kemauan bersama-sama demi menyelamatkan rakyat Lebanon, kapal akan tenggelam bersama semua orang di atasnya."

Hitti diketahui memiliki banyak perbedaan padangan dengan Diab. Rumor di pemerintahan Lebanon menyebutkan, Hitti bahkan mulai dikesampingkan oleh Diab dalam perumusan kebijakannya,

Diab sebelumnya mengkritik Menteri Luar Negeri Prancis karena mengaitkan bantuan keuangan dengan reformasi di pemerintahannya.

Krisis ekonom yang dialami Lebanon semakin dalam setelah pembicaraan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) tertunda akibat mundurnya dua anggota tim perunding Lebanon sebagai bentuk protes atas penanganan krisisi di Beirut. (Ahramonline/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik