Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
KEBAKARAN hutan yang terjadi akibat suhu tinggi di sebuah hutan pinus di barat daya Prancis, Kamis (30/7), menyebabkan setidaknya sebuah rumah terbakar dan menyebabkan puluhan orang lainnya mengungsi.
"Di ujung jalan rumah saya, api mulai mendekat ke rumah warga. Kami langsung naik mobil dan lari," ujar seorang warga Anglet yang berada dekat lokasi pariwisata Biarritz.
Sekitar 100 petugs pemadam kebakarna dua pengebom air berusaha memadamkan kebakaran yang telah menghancurkan satu rumah dan hutan seluas 40 hektare.
Baca juga: Tarik 12.000 Pasukan dari Jerman, Trump: Kami tidak Mau Terpedaya
"Kami telah mengevakuasi seluruh warga di kedua sisi wilayah yang terbakar," ujar Wali Kota Anglet Claude Olive.
Angin kencang dan badai petir diramalkan akan terjadi sepanjang malam.
Wilayah barat daya Prancis mengalami cuaca panas pada Kamis (30/7) dengan Kota Saint-Jean-de-Luz mengalami cuaca tertinggi sepanjang sejarah, 41,9 derajat Celcius. (AFP/OL-1)
Pada Agustus 1897, pasukan Prancis yang dikirim untuk menegaskan kendali kolonial atas kerajaan Menabe milik suku Sakalava di Madagaskar barat membantai pasukan lokal.
Prancis memanggil Dubes AS, Charles Kushner, setelah surat kritik soal antisemitisme dan rencana pengakuan Palestina.
Para arkeolog menganalisis tulang belulang 82 orang yang dikuburkan ke dalam lubang-lubang antara tahun 4300 hingga 4150 sebelum masehi (SM) di Prancis Timur Laut.
Ketegangan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Barat semakin memanas menjelang rencana pengakuan negara Palestina bulan depan.
Pada Selasa (19/8), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mendorong antisemitisme.
Kejaksaan Prancis menyelidiki kematian pria 46 tahun yang meninggal saat siaran langsung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved