Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SENAT Amerika Serikat (AS), Kamis (23/7), menyepakati anggaran pertahanan senilai US$740,5 miliar namun kemungkinan akan diveto Presiden Donald Trump karena mengusulkan perubahan nama sejumlah markas militer AS yang berbau Konfederasi.
Versi Senat AS dari RUU Otorisasi Pertahanan Nasional itu disetujui lewat voting yang berakhir 86 melawan 14 yang membuktikan sejumlah anggota Senat AS dari Partai Republik mengabaikan permintaan Trump dan mendukung perubahan nama markas militer AS.
Baca juga: Pompeo Ajak Dunia Lawan Tirani Tiongkok
Sebelumnya, RUU itu telah disetujui DPR AS yang mencakup perubahan nama sejumlh markas AS yang diberi nama jenderal Konfederasi yang membela kelompok properbudakan di era Perang Saudara 1861-1865.
Kini, DPR dan Senat AS akan bernegosiasi untuk mengkompromikan versi RUU masing-masing sebelum diajukan ke meja Trump. (AFP/OL-1)
Wilayah pertahanan pun mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional, khususnya terhadap kedaulatan negara, pertahanan, dan keamanan negara.
PENATAAN wilayah pertahanan yang merupakan kawasan strategis nasional harus diprioritaskan.
Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat telah berada pada level yang strategis.
Jelang laga melawan Austria dalam Euro 2020, pelatih Belanda Frank de Boer menyoroti lini pertahanan timnya yang dinilai cukup rapuh.
TIONGKOK ternyata berniat membentuk pasukan modern berteknologi tinggi yang menjadi bagian strategi pertahanan nasional.
Rangkaian kegiatan mencakup kunjungan kehormatan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved