Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DUTA Besar Tiongkok untuk Filipina Huang Xilian mendesak negara-negara Asia Tenggara untuk mewaspadai upaya sabotase yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap stabilitas kawasan.
Dia mengatakan hal itu karena AS kini secara terbuka telah ikut campur tangan dalam sengketa Laut China Selatan dan hal itu dapat meningkatkan ketegangan antara negara-negara yang bersengketa.
Dikutip South China Morning Post, komentar Huang menanggapi pernyataan Washington atas klaim Tiongkok di kawasan itu.
Baca juga: Akhirnya...Trump Promosikan Penggunaan Masker
Dubes AS untuk Filipina Sung Kim, sebelumnya, menyatakan Gedung Putih mendukung Manila terkait sengketa sebagian Laut China Selatan yang merupakan ZEE Filipina atau yang disebut AS dengan istilah Laut Filipina Barat.
Dalam sebuah wawancara dengan The Manila Times, Huang mengatakan AS telah mengklaim wilayah laut dan udara negara lain. Washington hanya berdalih menegakan kebebasan yang justru membuat stabilitas kawasan terganggu.
"Di bawah dalih menegakkan kebebasan navigasi, AS secara sembrono melanggar wilayah laut dan wilayah udara negara lain dan membuang bebannya di setiap lautan dunia," kata Huang seperti dilansir SCMP.
Dia mendesak negara-negara Asia Tenggara untuk menyelesaikan perselisihan dengan Tiongkok. Upaya provokasi AS harus dapat dikendalikan masing-masing negara untuk menjamin stabilitas kawasan itu.
"Mencegah mereka dari penggunaan modal AS untuk menyabotase stabilitas di kawasan Asia-Pasifik," sambungnya.
Sebelumnya, AS merilis pernyataan panjang pada 16 Juli berjudul "Masa depan Filipina yang mengapung di Laut Filipina Barat". Pernyataan itu mengisyaratkan kolaborasi yang lebih dalam antara AS dan Filipina di perairan yang diperebutkan dan merujuk ke Laut Filipina Barat.
Tiongkok dan AS telah terlibat dalam perang dagang sejak 2018. Beberapa bulan terakhir ketegangan kedua negara makin meningkat. Mulai dari isu pelanggaran HAM Uighur, penyebaran virus korona, masalah Hong Kong, hingga pada masalah Laut China Selatan.
AS yang awalnya tidak mau terlibat langsung dalam sengketa, kini secara tegas menyatakan sikap. Bahkan, mereka menggelar latihan militer di wilayah perairan itu bersamaan dengan militer Tiongkok. (OL-1)
MUNCULNYA virus baru dengan nama HKU5-CoV-2. Virus corona baru itu ditemukan di Tiongkok. Kenali ciri-ciri virus HKU5-CoV-2 dan fakta-faktanya
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
Pasar kemasan karton bergelombang di Asia Tenggara segera mencatat tingkat pertumbuhan tahun majemuk (CAGR) sebesar 4% pada periode 2021-2026.
GANJAR Pranowo melontarkan gagasan Kesepakatan Sementara untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan. Hal itu disinggung Ganjar pada Debat Capres-Cawapres Ketiga
"Yang berikutnya bagaimana patroli bisa kita perkuat juga di wilayah Laut China Selatan," kata Ganjar.
Tiongkok pada Kamis (4/1) mengecam tindakan provokatif yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Filipina di Laut Cina Selatan
Penetapan landas kontinen merupakan tugas yang perlu segera dilaksanakan oleh pemangku kepentingan. Mulai dari ilmuwan kelautan, peneliti bidang maritim, serta pemerintah.
JEPANG dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyepakati perluasan hubungan di bidang keamanan dan ekonomi di tengah meningkatnya pengaruh Tiongkok.
Bakamla akan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pengamanan Laut Cina Selatan, terkhusus Natuna Utara yang menjadi bagian NKRI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved