Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Otoritas Australia Peringatkan Butuh Waktu Lama Tekan Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
20/7/2020 14:50
Otoritas Australia Peringatkan Butuh Waktu Lama Tekan Covid-19
Warga di Melbourne menggunakan masker, namun ada juga yang enggan. (AFP/William West)

AUSTRALIA menghadapi lonjakan kasus covid-19 di sejumlah kota besar. Otoritas memperkirakan upaya pengendalian membutuhkan waktu berminggu-minggu. Sekalipun ada kebijakan lockdown dan aturan penggunaan masker.

Peringatan itu disampaikan pimpinan otoritas kesehatan Australia, Senin (20/7). Ketika negara itu bersiap menghadapi gelombang kedua covid-19.

Penyakit pernapasan yang disebabkan virus korona baru semakin meluas di negara bagian Victoria sejak Juli, khususnya di Melbourne. Pada Senin ini, Victoria mencatat 275 kasus positif baru dan 1 kasus kematian akibat covid-19.

Baca juga: Wabah Covid-19 Memburuk, Australia Isolasi Victoria

Seorang perempuan berusia 80-an meninggal karena covid-19 tadi malam. Demikian laporan Menteri Utama Daniel Andrews dalam sebuah pengarahan media di Melbourne. Sehingga, kasus kematian akibat covid-19 mencapai 123 orang.

Pemerintah Victoria menerapkan kebijakan lockdown terhadap 5 juta warga selama enam pekan. Penduduk di sekitar Melbourne juga diwajibkan menggunakan masker saat keluar rumah.

Kepala Pejabat Medis Australia, Paul Kelly, menyebut dibutuhkan waktu berminggu-minggu untuk memperlambat wabah ke tingkat terendah. Apalagi sejumlah wilayah Australia melaporkan infeksi harian tunggal atau dua digit.

"Kami belajar bahwa waktu antara memberlakukan aturan dan melihat efeknya, setidaknya butuh dua minggu. Kadang-kadang lebih lama dari itu," pungkas Kelly kepada radio Australian Broadcasting Corporation.

Baca juga: Australia Tawarkan Suaka Bagi Warga Hong Kong, Tiongkok Geram

Australia mencatat sekitar 11.800 kasus covid-19. Penyebaran virus di beberapa negara bagian sudah berhasil ditekan. Namun peningkatan kasus harian di Victoria dan New South Wales, memicu kekhawatiran gelombang kedua covid-19.

Pada Mingg waktu setempat, New South Wales melaporkan 18 kasus infeksi baru. Tingkat penularan di negara bagian ini lebih tinggi daripada Victoria. Padahal, otoritas setempat memperketat pembatasan.(CNA/OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya