Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
INDIA kemarin telah menjadi negara ketiga di dunia, setelah Brasil dan Amerika Serikat, yang mengalami lebih dari satu juta kasus positif virus korona baru (covid-19).
Kementerian Kesehatan India menyatakan total kasus mencapai 1.003.382 atau naik lebih dari 35 ribu kasus, sedangkan total jumlah kematian ialah 25.602 atau terjadi kenaikan 687 orang dari data sebelumnya.
Dengan lebih dari 600 orang meninggal tiap hari di India, penutupan wilayah kini diberlakukan di negara tersebut. Pusat pandemi sebelumnya ialah kota-kota besar, seperti New Delhi dan Mumbai. Namun, kini kasus telah meningkat di kota-kota kecil dan perdesaan, tempat lebih dari 70% orang India bermukim.
Wilayah wisata pantai Goa kini ikut menjadi negara bagian di India yang ditutup. Warga tidak boleh keluar kota selama tiga hari ke depan. Jam malam juga diberlakukan sampai 10 Agustus.
Pemimpin wilayah Goa, Pramod Sawant, menyebut penyebab kenaikan kasus di Goa karena banyak orang keluar rumah untuk berpesta dan tidak mengikuti protokol kesehatan. Di tengah rendahnya biaya yang dikeluarkan pemerintah untuk layanan kesehatan, rumah-rumah sakit di India kini kewalahan menangani pasien.
“Rasa takut terkena infeksi sungguh tinggi karena saya bekerja di zona risiko tinggi seharian. Virus ini tidak akan lenyap sampai vaksinnya ditemukan. Karena itu, saya harus tetap berjuang menyelamatkan nyawa para pasien,” ungkap Showkat Nazir Wani, dokter yang bekerja di unit gawat darurat di RS Sharda, New Delhi.
Bantahan Rusia
Rusia kemarin membantah tuduhan Inggris bahwa badan intelijen Rusia kemungkinan besar telah meretas penelitian vaksin virus korona.
“Kami tidak memiliki informasi tentang siapa yang bisa meretas perusahaan farmasi dan pusat penelitian di Inggris,” kata Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
Badan keamanan siber Inggris pada Kamis (16/7) menuduh kelompok peretasan mencoba mencuri informasi tentang vaksin. Kelompok itu disebut hampir pasti beroperasi sebagai bagian dari layanan intelijen Rusia.
Badan itu juga mengatakan target peretasan termasuk organisasi penelitian dan pengembangan vaksin Inggris, AS, dan Kanada.
“Kami hanya bisa mengatakan Rusia tidak ada hubungannya dengan upaya ini. Kami tidak menerima tuduhan semacam itu. Hal yang sama berlaku untuk dugaan campur tangan dalam pemilihan 2019 di AS,” kata Peskov.
Sebelumnya, pemerintah Inggris juga pernah menuduh Rusia yang diduga berusaha mengganggu pemilihan umum tahun lalu. Inggris menuduh Rusia mengedarkan dokumen perdagangan yang bocor antara London dan Washington.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, me ngatakan hal itu sangat kabur dan kontradiktif sehingga praktis tuduhan itu mustahil untuk dipahami.
“Di satu sisi, tidak ada bukti. Di sisi lain, mereka berbicara tentang beberapa tindakan pembalasan,” ujar Zakharova.
Di Amerika Serikat, Badan Keamanan Nasional (NSA) juga mengatakan sebuah kelompok peretasan telah mencoba untuk mencuri data intelijen tentang vaksin dari universitas, perusahaan, dan organisasi perawatan kesehatan lainnya. Kelompok APT29 dan Cozy Bear itu dituduh berupaya memanfaatkan kekacauan yang disebabkan pandemi. (AFP/Van/X-11)
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Masyarakat harus selalu waspada serta selalu menjaga pola hidup sehat bersih (PHBS).
DALAM menghadapi kembali merebaknya covid-19, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi UPG Makassar mengambil langkah tegas dengan memperketat protokol kesehatan saat menyambut kepulangan jemaah haji dari Tanah Suci.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved