Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Arab Saudi Pertimbangkan Tiadakan Ibadah Haji Tahun Ini

Haufan Hasyim Salengke
12/6/2020 14:55
Arab Saudi Pertimbangkan Tiadakan Ibadah Haji Tahun Ini
Suasana Masjidil Haram di Kota Mekkah Arab Saudi.(STR / AFP)

ARAB Saudi sedang mempertimbangkan keputusan untuk membatalkan musim haji untuk pertama kalinya sejak kerajaan itu didirikan pada 1932, setelah kasus covid-19 di negara itu mencapai 100.000.

“Masalah ini telah dipelajari dengan cermat dan berbagai skenario sedang dipertimbangkan. Keputusan resmi akan dibuat dalam waktu satu minggu," ujar seorang pejabat senior dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi kepada Financial Times, Jumat (12/6).

Ritual ibadah tahunan yang diadakan pada akhir Juli adalah salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia, yang menarik sekitar 2 juta orang ke kerajaan setiap tahun. Tetapi setelah penyelenggara acara global termasuk Olimpiade di Tokyo terpaksa menunda atau membatalkan karena pandemi, pejabat Saudi menghadapi tekanan yang semakin besar untuk mengambil tindakan serupa.

Salah satu proposal adalah memungkinkan sejumlah kecil jemaah haji setempat untuk menunaikan haji, sambil memberlakukan tindakan pencegahan kesehatan yang ketat. Kemungkinan lain adalah membatalkan musim haji sama sekali. "Semua opsi ada di atas meja tetapi prioritasnya adalah untuk kesehatan dan keselamatan jemaah," kata pejabat itu.

Baca juga: DPR Dukung Langkah Menlu Dorong OKI Tolak Aneksasi Israel

Sementara Saudi mengadakan pelaksanaan haji selama penyebaran virus sebelumnya seperti Ebola dan MERS, skala global pandemi covid-19 menghadirkan tantangan yang jauh lebih sulit.

Saudi pada akhir Februari menghentikan umrah sebagai akibat dari covid-19. Sebulan kemudian, pemerintah menyarankan umat Islam yang ingin melakukan haji tahun ini untuk menunda sampai ada kejelasan lebih lanjut tentang status wabah.

Saudi menghentikan perjalanan internasional pada 20 Mei, larangan yang akan dicabut begitu haji dilanjutkan.

Apa pun tindakan yang diambil Saudi, keputusan dipandang akan penuh dengan konsekuensi politik dan ekonomi di dalam dan luar negeri, menurut Yasmine Farouk, seorang pakar di Middle East Program of Carnegie Endowment for International Peace.

"Jika mereka (Saudi) melanjutkan haji sementara situasi covid-19 saat ini tidak membaik, mereka mungkin mengalami tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem kesehatan mereka, kritik internasional, dan bahkan mungkin tuntutan kompensasi," kata Farouk. "Jika mereka memutuskan menunda haji, ekonomi--terutama ekonomi lokal Makkah dan Madinah--akan menderita.” (Financial Times/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya