Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Polandia Rancang Ventilator dengan Pengendali Jarak Jauh

Antara
10/6/2020 23:25
Polandia Rancang Ventilator dengan Pengendali Jarak Jauh
Pegawai menyiapkan prototipe masker dan ventilator di Belarusia. Ventilator dibutuhkan untuk pasien covid-19 skala berat.(Sergei GAPON / AFP )

TIM ilmuwan Polandia merancang sebuah ventilator menggunakan  pengendali jarak jauh yang mereka harapkan akan memungkinkan dokter membantu pasien yang kesulitan bernapas  dari jarak jauh, dalam upaya lebih melindungi tenaga medis selama pandemi Covid-19.

Jika ventilator eksperimental "RespiSave" terbukti mampu  bekerja aman pada manusia maka dokter dapat mengawasi tanda bahaya pasien melalui perangkat tersebut, memantau kondisi pasien dan menyesuaikan pengaturan mesin dari mana saja di rumah sakit, kata perancang proyek tersebut kepada Reuters.

Dokter akan diberitahu jika ventilator mengalami gangguan dan kondisi pasien berubah secara drastis.

Kondisi gagal pernapasan yang membutuhkan dukungan ventilator merupakan hal yang umum pada pasien Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus korona jenis baru.

Fitur pengendali jarak jauh itu menandakan bahwa personel medis dapat mengurangi frekuensi bertemu dengan pasien, kata Lukasz Szarpak, penasihat medis proyek itu.

Petugas layanan kesehatan yang merawat pasien kritis menghadapi risiko infeksi virus korona, pada sejumlah kasus karena kurangnya alat perlindungan diri (APD) yang memadai.

Para perancang alat tersebut mengaku mereka berharap penggunaan telemetri diperluas, terutama setelah krisis medis yang berkaitan dengan Covid-19.

Direktur proyek, Leszek Kowalik, mengatakan RespiSave akan jauh lebih murah dari ventilator standar, meski tidak menyebutkan nominalnya.

Banyak rumah sakit di seluruh dunia kekurangan ventilator saat wabah virus corona menyebar.

Sementara teknologi masih diuji, Szarpak dan Kowalik mengatakan mereka berharap alat tersebut tersedia dalam beberapa bulan ke depan dan pada akhirnya akan dipasarkan secara luas. (OL-12)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati
Berita Lainnya