Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
HYDROXYCHLOROQUIN tidak bekerja melawan covid-19 dan tidak boleh diberikan kepada pasien rumah sakit lagi di seluruh dunia.
Demikian seruan para pemimpin uji coba obat terbesar dan berdesain terbaik, yang diharapkan para ahli akhirnya menjawab keraguan.
"Jika Anda dirawat di rumah sakit, jangan minum hydroxychloroquine," kata Martin Landray, wakil kepala peneliti dan profesor kedokteran dan epidemiologi di Universitas Oxford. "(Obat) itu tidak bekerja."
Banyak negara telah mengizinkan penggunaan darurat obat ini untuk pasien covid-19 di rumah sakit, menyusul klaim dari beberapa dokter, termasuk Didier Raoult di Prancis, bahwa obat itu bisa menyembuhkan, dan keributan berikutnya dari masyarakat.
Presiden Donald Trump mendukung obat itu, dan mengatakan harus diberikan kepada pasien, dan kemudian mengatakan dia secara pribadi mengkonsumsinya untuk melindungi dirinya dari virus korona baru.
Baca juga: WHO Lanjutkan Penggunaan Hirdroksiklorokuin untuk Obat Covid-19
Landray mengatakan, “Temuan ini adalah hasil yang sangat penting, karena seluruh dunia harus dapat berhenti menggunakan obat yang tidak berguna.”
Hasil pertama dari percobaan pemulihan, yang telah menguji tujuh terapi untuk covid-19, mengikuti penarikan publikasi penelitian di jurnal medis Lancet tentang penggunaan obat itu.
Para penulis makalah menariknya setelah perusahaan AS Surgisphere menolak untuk bekerja sama dengan audit independen atas data yang telah disediakan untuk penelitian. Investigasi Guardian menunjukkan kesalahan serius dalam data dan mengajukan pertanyaan tentang Surgisphere dan CEO-nya.
Sementara itu para pendukung obat ini memuji pencabutan jurnal ilmiah itu, tetapi Organisasi Kesehatan Dunia dan negara-negara yang telah mengizinkan penggunaan Hydroxychloroquine sekarang cenderung mengubah posisi mereka.
Sejak Maret, ketika uji coba dimulai, total 1.542 pasien telah diacak untuk menerima hydroxychloroquine, sementara 3.132 pasien diacak untuk hanya menerima perawatan normal. Dalam 28 hari, 25,7% pasien yang meminum hydroxychloroquine meninggal, dibandingkan dengan 23,5% yang lainnya. Perbedaannya tidak signifikan secara statistik--itu bisa muncul secara kebetulan. Tetapi kesimpulan yang jelas adalah hydroxychloroquine tidak berfungsi, kata para peneliti.
Peter Horby, profesor penyakit menular yang baru muncul dan kesehatan global di Universitas Oxford, mengatakan mereka telah memberi tahu WHO, yang baru saja memulai kembali uji hydroxychloroquine setelah menghentikannya karena jurnal Lancet. (The Guardian/A-2)
Orangtua sebaiknya lebih dulu menanyakan dan mengamati gejala sakit yang dialami oleh anak sebelum membeli obat.
Pasien TB RO harus minum lebih banyak obat setiap hari dan menjalani pengobatan dalam jangka yang lebih lama sesuai dengan rekomendasi dari tim ahli klinis agar bisa sembuh.
Kanker payudara triple-negatif mencakup 15% hingga 20% dari semua kasus kanker payudara. Kanker ini tumbuh lebih cepat dan lebih mungkin kambuh setelah perawatan.
Jemaah haji akan diberangkatkan ke Arafah mulai 8 Zulhijah atau 4 Juni pagi. Jadwal keberangkatan akan diatur oleh pihak syarikah atau perusahaan pelayanan haji.
Penyakit hati merupakan masalah yang terus berkembang, dan kondisi ini dapat disembuhkan dengan pendekatan yang tepat.
Sosok PMO biasanya berasal dari keluarga serumah, tetangga atau kerabat terdekat dari pasien tuberkulosis.
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved