Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Sekolah Kembali Dibuka di Singapura,Tiap Murid Wajib Periksa Suhu

Deri Dahuri
02/6/2020 15:12
Sekolah Kembali Dibuka di Singapura,Tiap Murid Wajib Periksa Suhu
Para siswa mulai kembali bersekolah di Singapura.(AFP/Roslan Rahman)

MURID-murid dengan mengenakan masker mulai bersekolah di Singapura, Selasa (2/6). Kegiatan belajar mengajar di sekolah-sekolah di negara tersebut dilaksanakan seiring dengan kebijakan pemerintah yang mulai melonggarkan pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus korona atau Covid-19.

Secara umum, pemerintah Singapura sukses menekan penyebaran Covid-19 dengan melakukan rapid test dan pelacakan orang yang terinfeksi Covid-19. Namun pemerintah setempat kurang berhasil untuk menekan penyebaran di lokasi asrama atau penampungan yang ditempati para pekerja migran berupah rendah dari negara lain.  

Kini kasus Covid-19 di ‘Negeri Singa’ itu tercatat lebih dari 35 ribu kasus. Namun negara yang berada di kawasan Asia Tenggara itu sukses menekan korban meninggal akibat Covid-19 hanya 24 orang.

Otoritas Singapura mulai menerapkan lockdown atau pembatasan sosial pada awal April 2020. Dengan diterapkannya lockdown, semua sekolah dan kantor-kantor ditutup. Masyarakat masih boleh diizinkan keluar untuk hal-hal yang sangat penting.  

Para siswa diwajibkan periksa suhu tubuh sebelum dimulai belajar di sekolah di Singapura. (AFP/Roslan Rosman)

Dengan semakin berkurangnya kasus Covid-19 di luar asrama para pekerja migran, pemerintah Singapura mulai mengendurkan pembatasan sosial. Sekolah-sekolah dan kantor-kantor mulai diizinkan dibuka.  Akan tetapi, para siswa yang datang ke sekolah diwajibkan diperiksa suhu tubuhnya.

Cheryl Chan, orangtua yang mengantar putranya yang berusia lima tahun, mengatakan dia "sangat bersemangat."

"Dia (anaknya) bangun pagi-pagi untuk memberitahuku. Mama sudah waktunya aku menyikat gigi dan pergi ke sekolah," tutur Chan yang menceritakan anaknya yang lama tak bersekolah karena pembelakuan lockdown.

Chan mengatakan bahwa dia merasa bahagia dan sedikit lega juga dengan pelonggaran pembatasan sosial.

Pada fase pertama pelonggaran lockdown, perusahaan manufaktur, bisnis pemeliharaan AC dan toko hewan peliharaan adalah bisnis yang mendapat izinkan untuk beroperasi.

Namun pemerintah Singapura belum sepenuhnya membuka lockdown dan baru dari satu per tiga dari para pekerja yang bisa kembali aktif. Para pekerja yang masih bisa melakukan work from home diharapkan untuk melanjutkannya. Makanya, kendati lokcdown dilonggarkan suasana kereta bawah tanah dan jalan-jalan masih lengang.  

Sementara itu menjawab menghadapi kritik terjadi peningkatan kasus di kalangan pekerja migran, pada Senin (1/6), pemerintah Singapura bahwa pihaknya akan membangun asrama baru dengan standar yang lebih baik dan mengurangi jumlah orang yang tinggal dalam setiap kamar. (AFP/Alarabiya/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik