Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEORANG reporter CNN di Amerika Serikat (AS) ditangkap ketika sedang meliput aksi protes di Minneapolis, Minnesota, atas kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam yang tidak bersenjata.
Omar Jimenez dibawa polisi dengan tangan terborgol saat ia melakukan laporan siaran langsung, Jumat (29/5) pagi. Kameramen dan produsernya juga ditahan, tampaknya karena mereka tidak pindah ketika diminta. Mereka kemudian dibebaskan tanpa tuntutan.
Gubernur Minnesota Tim Walz telah meminta maaf dan menggambarkan insiden itu sebagai kejadian yang ‘tidak dapat diterima’.
Baca juga: Kasus Pembunuhan George Floyd Picu Penjarahan dan Pembakaran
CNN mengatakan penangkapan itu melanggar konstitusi.
Jimenez berada di Minneapolis, melaporkan pada malam ketiga protes keras atas kematian Floyd. Pada Selasa (26/5), sebuah video muncul menunjukkan seorang petugas polisi berlutut di leher Floyd, meskipun dia mengatakan dia tidak bisa bernapas.
Jimenez melaporkan secara langsung tentang penangkapan yang terjadi di daerah tempat kantor polisi yang terbakar.
Setelah kru merekam penangkapan di kamera, petugas polisi mulai bergerak ke arah mereka dan memerintahkan mereka untuk pergi.
Dalam video itu, Jimenez mengidentifikasi dirinya sebagai jurnalis CNN dan terdengar mengatakan kepada para petugas, "Kita tidak bisa pindah ke tempat yang Anda inginkan. Kami sedang siaran langsung saat ini."
Seorang petugas berpakaian antihuru-hara kemudian berkata, "Anda ditahan,” dan membawanya pergi dalam keadaan terborgol.
CNN menyebut penangkapan itu sebagai pelanggaran nyata terhadap Amandemen Pertama konstitusi AS. Amandemen Pertama melindungi kebebasan berbicara dan berserikat.
Minneapolis State Patrol mengonfirmasi penangkapan dan mengatakan mereka yang ditahan dibebaskan begitu mereka dikonfirmasi sebagai anggota media.
Namun, Gubernur Walz mengatakan dia mengambil tanggung jawab penuh atas insiden itu.
"Dalam situasi seperti ini, bahkan jika Anda sedang membersihkan suatu area, kita harus memastikan ada tempat yang aman bagi jurnalisme dalam menjalankan tugas pemberitaan. Ini menyangkut kepercayaan," ujarnya saat konferensi pers.
Dia menambahkan ‘sama sekali tidak ada alasan kejadian seperti ini untuk terjadi lagi. (BBC/OL-1)
Ketiga pemain merayakan gol mereka pada pertandingan-pertandingan Liga Jerman, Minggu, dengan memberi isyarat dukungan kepada pemenuhan rasa keadilan bagi Floyd.
"Saya tahu ini mungkin terdengar agak murahan, tetapi satu-satunya penyakit saat ini adalah rasisme yang kami perjuangkan," kata Sterling
Ratusan pengunjuk rasa, banyak dengan wajah tertutup, memadati jalan-jalan di sekitar kantor polisi.
Floyd, seorang pria kulit hitam, terekam dalam video yang beredar luas saat mengalami kesulitan bernapas ketika seorang petugas kepolisian kulit putih menginjakkan lututnya di leher Floyd
Kematian Floyd, Arbery dan juga Taylor menyita perhatian nasional dan pendukung hak sipil yang mengatakan mereka menjadi insiden yang terbaru dalam sejarah panjang serangan bermotif rasis.
Kepala Kepolisian Medaria Arradondo mengatakan departemennya telah ikut menyebabkan "harapan memudar" di kota Negara Bagian Minnesota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved