Ramadan Dimulai, Warga Pakistan Abaikan Pembatasan

Basuki Eka Purnama
26/4/2020 09:15
Ramadan Dimulai, Warga Pakistan Abaikan Pembatasan
Warga mengantre untuk membeli makanan berbuka puasa di Karachi, Pakistan.(AFP/Rizwan TABASSUM)

WARGA Pakistan, Sabtu (25/4), merayakan hari pertama Ramadan dengan berbondong-bondong ke masjid dan pasar, mengabaikan imbauan untuk tetap di rumah untuk mencegah penyebaran covid-19.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dikecam setelah memanicng kebingungan dengan mengatakan negaranya tidak bisa memberlakukan lockdown seperti di negara-negara lain.

Dia juga menyerah pada tekanan dan mengizinkan salat dan berbuka puasa di masjid selama Ramadan.

Baca juga: Prancis Laporkan 369 Kematian Akibat Covid-19 dalam 24 Jam

Namun, militer Pakistan mengabaikan kelemahaan Khan dan meminta warga muslim untuk berdoa di rumah saja dan mengatakan 15 hari ke depan adalah titik krusial dalam perang melawan covid-19 di Pakistan.

Namun, permintaan militer itu diabaikan dengan ribuan orang tetap menyerbu pasar untuk mencari hidangan berbuka.

Di Rawalpindi, ribuan orang memadati pasar, sebagian dari mereka tidak mengenakan masker untuk membeli makanan berbuka puasa. Hal yang sama juga terjadi di Peshawar dan Lahore.

Penasehat Perdana Menteri untuk Masalah Kesehatan, Zafar Mirza, mengecam aksi itu dan meminta warga untuk di rumah saja.

"Apa yang terjadi tidak sesuai dengan arahan dan petunjuk pemerintah. Pakistan tengah ebrada di titik penting pandemi covid-19. Jika kita tidak mengambil langkah pencegahan, penyakit ini akan meroket dengan cepat," tegasnya.

Asosiasi Dokter Pakistan meminta pemerintah memberlakukan lockdown mengingat sistem kesehatan Pakistan sudah mulai kewalahan menampung pasien covid-19.

Sejauh ini, di Pakistan, ditemukan lebih dari 12 ribu kasus covid-19 dan 256 kematian. Namun, minimnya pengujian membuat angka aslinya diduga lebih banyak lagi.

Organisasi Kesehatan Dunia memperingatkan tanpa intervensi, angka kasus covid-19 di Pakistan bisa meroket hingga 200 ribu pada pertengahan Juli. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya