Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Inggris akan Uji Prevalensi Covid-19 pada 20 Ribu Rumah Tangga

Nur Aivanni
23/4/2020 11:30
Inggris akan Uji Prevalensi Covid-19 pada 20 Ribu Rumah Tangga
Seorang petugas kesehatan melakukan swab test di sebuah fasilitas drive in di Leeds, Inggris.(AFP/Lindsey Parnaby)

PEMERINTAH Inggris berencana menguji sampel dari 20 ribu rumah tangga untuk virus korona baru atau covid-19, selama beberapa minggu mendatang. Itu dilakukan untuk mencoba menentukan seberapa jauh penyakit itu telah menyebar di seluruh negeri.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock, Rabu (22/4), mengatakan penelitian itu akan membantu pemerintah memahami lintasan penyakit tersebut dengan lebih baik.

Lebih dari 18 ribu orang di Inggris telah meninggal di rumah sakit karena penyakit itu. Negara itu sekarang memasuki minggu kelima dari penguncian wilayah atau lockdown yang melarang warganya untuk meninggalkan rumah, selain untuk membeli makanan, berolahraga, atau melakukan pekerjaan penting.

Baca juga: Warga Prancis Khawatir dengan Rencana Pemerintah Kurangi Lockdown

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (23/4), Kementerian Kesehatan Inggris mengatakan hasil awal dari penelitian yang dilakukan bersama Kantor Statistik Nasional dan Universitas Oxford itu akan tersedia pada awal Mei.

Sebanyak 20 ribu rumah tangga di seluruh Inggris akan ambil bagian dalam uji coba tersebut, yang akan diperluas menjadi 300 ribu rumah tangga di seluruh Inggris selama 12 bulan ke depan.

Peserta akan memberikan sampel mingguan dari swab hidung dan tenggorokan yang dikelola sendiri selama lima minggu pertama, yang akan menunjukkan apakah mereka saat ini memiliki virus itu, dan kemudian sampel bulanan untuk tahun berikutnya.

Orang dewasa dari sekitar 1.000 rumah tangga juga akan memberikan sampel darah untuk melihat apakah mereka telah mengembangkan antibodi setelah infeksi dengan virus korona sebelumnya.

"Memahami lebih lanjut tentang tingkat infeksi covid-19 pada populasi umum, dan prevalensi antibodi jangka panjang, adalah bagian penting dari tanggapan kami yang berkelanjutan terhadap virus ini," kata Hancock.

Tes akan dilakukan IQVIA, perusahaan data kesehatan AS yang telah bekerja sebelumnya dengan layanan kesehatan yang dikelola pemerintah Inggris, dan dianalisis di laboratorium pemerintah Inggris.

Dalam konferensi pers, Rabu (22/4), Kepala Penasihat Medis Pemerintah Chris Whitty mengatakan Inggris belum memiliki tes antibodi yang dapat diandalkan, meski ia berharap mereka akan tersedia dalam waktu dekat. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik