Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
Harga untuk pengiriman minyak West Texas Intermediate (WTI) , minyak patokan AS Mei, jatuh jauh ke wilayah negatif pada perdangan Senin (20/4).
Harga yang berlaku pada pasar future ini menyebabkan pembeli harus menanggung ongkos pengangkutan untuk memindahkan minyak-minyak dari tangki penyimpanan perusahaan. Harga minyak WTI diperdagangkan pada level minus 37,3 dolar AS untuk setiap barelnya.
Namun harga satu barel minyak dengan kualitas yang sama untuk pengiriman Juni masih positif, meskipun dengan nilai rendah $ 20,43 per barel.
Rystad Energy memperkirakan pasokan yang diawasi ketat di Cushing, Oklahoma hanya memiliki 21 juta barel bebas penyimpanan.
"Penjelasan paling sederhana untuk harga minyak negatif adalah bahwa pemain tengah sekarang membayar 'pembeli' untuk mengambil volume minyak karena batas penyimpanan fisik akan tercapai," kata Louise Dickson dari Rystad Energy.
"Dan apa artinya itu? Penghentian yang mahal atau bahkan kebangkrutan sekarang bisa lebih murah untuk beberapa operator, daripada membayar puluhan dolar untuk menyingkirkan apa yang mereka hasilkan."
Pasar berjangka saat ini bertaruh bahwa akan ada pemulihan ekonomi dalam beberapa bulan ke depan yang mendorong permintaan minyak dan mengurangi kelebihan pasokan.
Dinamika ini, di mana kontrak bulan depan tertinggal dari bulan-bulan berikutnya, dikenal sebagai "contango" dan berarti bahwa kontrak WTI Juli menyelesaikan sesi Senin pada $ 26,28 per barel, sementara kontrak Agustus berakhir pada $ 28,51 per barel.
Harga minyak mentah dunia terus meluncur turun karena ketiadaan kesepakatan antara Saudi dan Rusia untuk mengurangi pasokan minyak mentah ke dunia. Hal ini membuat dunia mengalami over suplai minyak di tengah penurunan permintaan sektor energi akibat pandemi covid-19.(E-1)
PEMERINTAH Amerika Serikat membekukan dana sebesar 500 juta dolar AS yang dialokasikan untuk proyek vaksin mRNA produksi produsen bioteknologi CureVac dan mitranya, Ginkgo Bioworks.
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved