Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Inggris tidak Akan Cabut Lockdown Hingga Vaksin Korona Ditemukan

Fajar Nugraha
16/4/2020 11:39
Inggris tidak Akan Cabut Lockdown Hingga Vaksin Korona Ditemukan
Dua warga mengenakan APD berjalan-jalan di Kota Manchester, Inggris(AFP/Anthony Devlin)

INGGRIS tidak mencabut lockdown atau penutupan menyeluruh akibat virus korona (covid-19) hingga vaksin ditemukan. Setidaknya itu yang diucapkan oleh Wakil Menteri Parlementer untuk urusan kesehatan Nadine Dorries.

Sebelumnya, pemerintah Perdana Menteri Boris Johnson telah mendapat tekanan yang meningkat untuk menguraikan rencananya tentang bagaimana dan kapan imbauan tetap berada di rumah mungkin dicabut.

Namun, para pejabat menolak seruan itu dan mengatakan terlalu dini untuk membahas langkah-langkah seperti itu sementara jumlah korban tewas terus naik.

Baca juga: Jerman Cabut Sejumlah Pembatasan Covid-19

Wamen Dorries yang merupakan anggota parlemen pertama yang didiagnosa covid-19 kini mengisyaratkan tindakan itu dapat tetap dilakukan sampai vaksin ditemukan.

“Hanya ada satu cara kita dapat 'keluar' dari lockdown penuh dan itu saat kita memiliki vaksin,” tulis Dorries melalui Twitter, seperti dikutip Standard.co.uk, Kamis (16/4).

"Sampai saat itu, kita perlu menemukan cara kita dapat beradaptasi masyarakat dan mencapai keseimbangan antara kesehatan bangsa dan ekonomi kita,” jelasnya.

Tidak jelas kapan vaksin covid-19 bisa ditemukan. Mengingat saat ini vaksin masih dalam tahap penelitian, dengan beberapa ahli mengatakan itu bisa memakan waktu 12 hingga 18 bulan.

Pemerintah diperkirakan akan memperpanjang langkah-langkah penutupan akhir pekan ini untuk setidaknya tiga minggu lagi.

Pemimpin Partai Buruh Sir Keir Starmer mengatakan oposisi akan mendukung perpanjangan itu, tetapi meminta menteri untuk mempublikasikan strategi keluar mereka.

"Mengatasi krisis ini membutuhkan kerja sama publik Inggris bersama pemerintah. Para menteri berargumen bahwa sekarang bukan saatnya untuk membicarakan hal ini. Saya sangat tidak setuju. Mengatasi krisis ini mengharuskan membawa publik Inggris bersama Anda,” jelas Starmer.

"Jutaan orang telah memainkan peran mereka dan melampaui asumsi pemerintah tentang kesediaan mereka untuk berkorban dan tinggal di rumah demi kepentingan nasional,” menurut Starmer.

"Sebagai gantinya, Pemerintah perlu bersikap terbuka dan transparan dengan publik tentang bagaimana ia percaya lockdown akan mereda dan akhirnya berakhir. Bagaimana keputusan ini akan diinformasikan dan langkah-langkah apa yang sedang dilakukan untuk merencanakan kemungkinan ini,” tegasnya.

Seorang sumber pemerintah mengatakan: "Strategi kami difokuskan pada menyelamatkan nyawa."

"Kami telah jelas bahwa semua keputusan akan dipandu oleh saran dan data ilmiah. Bicara tentang strategi keluar sebelum kita mencapai risiko puncak membingungkan pesan kritis bahwa orang perlu tinggal di rumah untuk melindungi NHS kita dan menyelamatkan nyawa,” pungkas pihak pemerintah. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik