Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Studi: Jutaan Infeksi Covid-19 di Seluruh Dunia tidak Terdeteksi

Haufan Hasyim Salengke
09/4/2020 08:00
Studi: Jutaan Infeksi Covid-19 di Seluruh Dunia tidak Terdeteksi
Seorang perawat mengenakan APD sebelum menangani pasien covid-19 di Rumah Sakit Tor Vergata, Roma, Italia.(AFP/Andreas SOLARO)

PARA peneliti dari sebuah universitas Jerman mengatakan negara-negara hanya menemukan rata-rata sekitar 6% dari infeksi virus korona baru (covid-19). Jumlah sebenarnya orang yang terinfeksi secara global mungkin sudah mencapai puluhan juta orang.

Jumlah total infeksi covid-19 kemungkinan jauh lebih tinggi daripada angka yang secara resmi terdaftar oleh otoritas kesehatan di seluruh dunia, menurut studi baru itu.

Christian Bommer dan Sebastian Vollmer dari Universitas Göttingen di Jerman menganalisa data dari studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal bulanan The Lancet Infectious Diseases.

Para peneliti melihat perkiraan kematian akibat virus korona dan waktu dari infeksi hingga kematian untuk menilai kualitas catatan kasus resmi.

Baca juga: PBB Kirimkan 90 Ton Bantuan Covid-19 ke Venezuela

Menurut para peneliti Jerman, data menunjukkan negara-negara hanya menemukan rata-rata sekitar 6% dari semua infeksi virus korona.

Mereka mengklaim jumlah total sebenarnya orang yang terinfeksi covid-19 mungkin sudah mencapai puluhan juta orang di seluruh dunia.

"Hasil ini berarti pemerintah dan pembuat kebijakan perlu sangat berhati-hati ketika menafsirkan angka kasus untuk tujuan perencanaan," kata Vollmer, Profesor Ekonomi Pembangunan di universitas itu.

"Perbedaan ekstrem dalam jumlah dan kualitas tes yang dilakukan di berbagai negara berarti catatan kasus resmi sebagian besar tidak informatif dan tidak memberikan informasi yang bermanfaat," ujarnya memperingatkan.

Bommer dan Vollmer memperkirakan, pada 31 Maret 2020, Jerman kemungkinan memiliki 460.000 infeksi.

Berdasarkan metode yang sama, mereka menghitung Amerika Serikat (AS) mungkin memiliki lebih dari 10 juta kasus covid-19, Spanyol (lebih dari 5 juta), Italia (sekitar 3 juta), dan Inggris sekitar (2 juta kasus).

Pada hari yang sama, Universitas Johns Hopkins melaporkan sekitar 900 ribu kasus yang terdiagnosis dan dikonfirmasi secara resmi di seluruh dunia.

"Sementara data Johns Hopkins melaporkan kurang dari 1 juta kasus yang dikonfirmasi secara global pada saat korespondensi ini ditulis, kami memperkirakan jumlah infeksi adalah beberapa puluh juta," kata penelitian tersebut.

Menurut penulis, tes yang tidak memadai dan tertunda mungkin menjadi alasan mengapa beberapa negara Eropa, termasuk Italia dan Spanyol, mengalami tingkat korban jauh lebih tinggi (relatif terhadap kasus yang dikonfirmasi dilaporkan) daripada Jerman.

Mereka memperkirakan Jerman telah mengidentifikasi sekitar 15,6% dari semua kasusnya, dibandingkan dengan hanya 3,5% di Italia atau 1,7% di Spanyol. Tingkat deteksi dianggap lebih rendah di Amerika Serikat (1,6%) dan Inggris (1,2%).

Peneliti menyerukan peningkatan besar dalam kemampuan negara-negara untuk mendeteksi infeksi baru dan kemudian mengadopsi langkah-langkah untuk mengisolasi pasien yang terinfeksi dan melacak kontak orang.

Jika negara gagal melakukannya, "Virus ini mungkin tetap tidak akan terdeteksi lagi untuk jangka waktu yang lama dan wabah baru bisa terjadi hanya dalam hitungan waktu," para penulis memperingatkan. (Deutsche Welle/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya