Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEBAGAI langkah antisipasi dan deteksi dini dampak pandemi covid-19 terhadap warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat (AS), khususnya para lansia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Washington, DC tengah menyiapkan kegiatan pemantauan kesehatan daring (online) berkala bagi kelompok lansia (usia di atas 60 tahun) yang dinilai lebih rentan terhadap dampak negatif covid-19.
Melansir keterangan tertulis KBRI, Minggu (5/4), kegiatan yang dibantu simpul-simpul komunitas, mahasiswa dan diaspora Indonesia yang bergerak di bidang kesehatan tersebut akan memantau para lansia yang sebelumnya telah mendaftarkan diri melalui surel maupun nomor hotline KBRI Washington, DC melalui pendataan suhu tubuh secara berkala yang dilaksanakan sebanyak dua kali dalam sehari, yaitu pukul 9.00 dan 19.00.
“Data-data yang masuk baik lewat formulir daring, email, pesan singkat, dan WhatsApp tersebut akan kami buat database sebarannya, dijaga kerahasiaannya, dan dipantau langsung oleh para dokter dan tenaga medis diaspora Indonesia yang tergabung dalam Program Pos Kesehatan KBRI Washington, DC” jelas Theodorus S Nugroho, Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler yang juga bertindak sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan covid-19 KBRI Washington, DC.
Baca juga: Lupakan Rivalitas, Trump dan Biden Bahas Covid-19
Menyadari kelangkaan alat ukur suhu tubuh yang juga menjadi salah satu barang yang paling dicari di AS saat ini, KBRI Washington, DC akan membantu dan mengkoordinasikan penyediaan alat tersebut.
“Bagi para lansia yang belum mempunyai thermometer, untuk tahap pertama ini, KBRI akan membantu penyediaan sekitar 50 buah karena keterbatasan ketersediaan barang saat ini,” sambung Theodorus.
Selain sebagai langkah deteksi dini dan upaya-upaya antisipasi perlindungan, kegiatan ini dimaksudkan juga untuk mempererat komunikasi dan koordinasi komunitas WNI dan diaspora Indonesia.
“Kegiatan ini memiliki semangat dan cakupan yang cukup komprehensif. Selain sebagai wujud nyata kehadiran negara dalam situasi yang tidak mudah ini, langkah kolektif ini juga adalah bentuk upaya untuk terus meningkatkan komunikasi, koordinasi dan kekompakan, serta solidaritas dan kepedulian, karena inilah saatnya kita saling bahu membahu, bersatu padu, bergotong royong, dan saling tolong-menolong,” jelas Iwan Freddy Hari Susanto, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) KBRI Washington, DC.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Pos Kesehatan KBRI Washington, DC ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat Indonesia di Washington, DC dan sekitarnya.
Salah satunya adalah Uyung Asikin, WNI sekaligus tokoh atau sesepuh masyarakat Indonesia yang berdomisili di Silver Spring, Maryland.
“Sangat bermanfaat sekali. Apalagi dengan diberlakukannya perintah untuk tetap tinggal di rumah oleh pemerintah setempat dan keterbatasan akses sebagian masyarakat terhadap dukungan medis. Ini merupakan solusi praktis sekaligus dukungan moral serta psikologis yang sangat besar. Kami merasa tenang karena yakin bahwa kami tidak sendirian,” jelasnya ketika dihubungi pejabat KBRI lewat telepon.
Warga lainnya, Tetty, yang bertempat tinggal di Virginia, ikut senang dengan adanya perhatian khusus dari KBRI untuk masyarakat Indonesia lanjut usia di tengah wabah virus korona.
“Bagus sekali program ini. Saya kebetulan punya kenalan salah satu WNI perempuan yang berusia lanjut, 70 tahun, masih sehat dan masih bekerja, dan langsung saya bantu daftarkan begitu mendengar adanya program ini,” kata Tetty dengan penuh semangat.
Sejak diberlakukannya status darurat nasional pada 13 Maret 2020 oleh Presiden Donald J Trump, sebagian besar negara bagian di AS termasuk ibu kota Washington DC telah menerapkan perintah eksekutif “Stay At Home” sebagai upaya pencegahan penyebaran pandemi covid-19.
Perintah itu mengharuskan semua warga untuk tinggal di rumah kecuali untuk keperluan yang sangat penting dan terbatas. Salah satu dampaknya, ruang gerak para lansia pun menjadi semakin terbatas, karena terdapat kekhawatiran mengenai kemungkinan tertular dan terkena dampak kesehatan akut covid-19.
Dalam konteks yang lebih luas, guna memastikan penanganan yang terpadu dan komprehensif terkait dampak pandemi virus korona terutama bagi para WNI di AS, KBRI Washington DC juga terus berkoordinasi dengan seluruh Perwakilan RI se-AS, yang terdiri dari 5 Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Chicago, Houston, Los Angeles, New York, dan San Fransisco, serta Perutusan Tetap RI (PTRI) untuk PBB di New York.
Untuk itu, telah disediakan nomor-nomor layanan darurat/hotline yang dapat dihubungi setiap saat bila Warga Negara Indonesia memerlukan bantuan, khususnya dalam situasi darurat/mendesak. (OL-1)
Duta Besar RI untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto, menyampaikan apresiasi atas langkah tegas dan transparan Pemerintah Kamboja.
PEMERINTAH Indonesia terus melanjutkan proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari kawasan konflik. 54 WNI dari Iran
Menteri Luar Negeri Sugiono menetapkan status Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Teheran, Iran, menjadi siaga 1 imbas konflik Iran vs Israel.
Proses pemulangan difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Amman, Yordania.
Pameran ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan KBRI Bangkok, yaitu Trade, Tourism, Investment, and Cultural Forum (TTICF), yang telah berlangsung sejak 2022.
Gempa dengan magnitudo 5,8 mengguncang kawasan Marmaris pada Selasa pukul 02.17 waktu setempat.
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved