Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Korsel Laporkan Kasus Baru Covid-19 Terendah Sejak Awal Pandemi

Nur Aivanni
06/4/2020 11:21
Korsel Laporkan Kasus Baru Covid-19 Terendah Sejak Awal Pandemi
Pekerja menyemprotkan cairan disinfektan di ruang konferensi pers yang akan digunakan Perdana Menteri Korsel Chung Se-kyun.(AFP/Jung Yeon-je)

KOREA Selatan (Korsel), Senin (6/4), melaporkan kurang dari 50 kasus baru virus korona (covid-19) untuk pertama kalinya sejak puncak wabah pada 29 Februari. Hal itu dikatakan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korsel (KCDC).

Dikutip dari Channel News Asia, Senin (6/4), KCDC melaporkan ada 47 infeksi baru yang menjadikan penghitungan nasional menjadi 10.284. Sementara itu, angka kematian meningkat tiga orang menjadi 186 orang.

Pada Sabtu (4/4), Korea Selatan mengatakan akan memperpanjang masa social distancing atau jaga jarak sosial yang intensif selama dua pekan lagi dalam upaya mengekang tingkat infeksi virus korona.

Baca juga: Sri Lanka Perpanjang Masa Karantina Jadi Empat Pekan

Negara itu sebagian besar telah berhasil mengendalikan epidemi terbesar Asia di luar Tiongkok. Tetapi wabah yang lebih kecil di gereja, rumah sakit dan panti jompo, serta infeksi di antara para pelancong, terus muncul.

"Masih terlalu dini untuk merasa tenang," kata Menteri Kesehatan Korsel Park Neung-hoo, Sabtu (4/4) lalu.

"Tujuan kami adalah untuk dapat mengendalikan infeksi sedemikian rupa sehingga sistem kesehatan dan medis kita, termasuk personel dan tempat tidur orang sakit, dapat menangani mereka pada tingkat yang biasa," kata Park.

"Jika jumlahnya turun menjadi 50 atau lebih rendah, perawatan yang stabil untuk pasien termasuk yang sakit kritis akan mungkin terjadi tanpa banyak tekanan pada sistem," tambahnya.

Park menyampaikan bahwa social distancing berperan dalam menahan penularan kelompok domestik sekitar 70% selama 11 hari pertama dibandingkan dengan 11 hari terakhir sebelum diberlakukan.

Tetapi, ada tanda-tanda bahwa warga mulai kembali keluar dan bersosialisasi ketika penat dengan masa isolasi dan cuaca pun membaik.

"Kami sangat menyadari bahwa banyak warga negara merasa lelah dan lesu di bawah kelanjutan social distancing," kata Park.

"Tetapi jika kita lepas, upaya keras yang telah dilakukan pemerintah dan rakyat sejauh ini mungkin akan sia-sia," ucapnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya