Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BAKU tembak antara geng-geng narkoba yang bersaing telah menewaskan 19 orang di Negara Bagian Chihuahua, Meksiko, kata para pejabat.
Kantor kejaksaan negara bagian, Sabtu (4/4), mengatakan 18 mayat, dua granat, kendaraan, dan senjata ditemukan di tempat bentrokan di dusun Chuchuichupa, Kota Madera.
Dua pria lainnya ditemukan bersenjata dan terluka di jalan tanah tempat konfrontasi terjadi Jumat (3/4) malam. Satu meninggal kemudian di rumah sakit dan yang lainnya ditahan.
Baca juga: Afghanistan Tangkap Pemimpin IS Aslam Farooqi
Polisi dan tentara telah dikirim untuk mengamankan daerah itu, tempat kelompok-kelompok yang bersekutu dengan kartel Sinaloa telah memerangi pihak yang bersekutu dengan kartel Juarez.
Pada November, sembilan warga berkewarganegaraan ganda AS-Meksiko dari sebuah komunitas Mormon disergap dan dibunuh tersangka geng narkoba di daerah sekitar 100 kilometer di utara bentrokan Jumat. Tidak jelas apakah kelompok yang sama yang terlibat dalam dua rangkaian pembunuhan.
Baku tembak terjadi ketika Meksiko mengalami laju pembunuhan di negara itu mencapai rekor baru bahkan ketika Covid-19 menyebar ke seluruh negara dan pihak berwenang mendesak penduduk untuk tinggal di rumah dan mempraktikkan social distancing.
Meksiko mencatat 2.585 kasus pembunuhan pada Maret--angka bulanan tertinggi sejak pencatatan dimulai pada 1997--menempatkan 2020 pada jalur untuk memecahkan rekor total tahun lalu untuk kasus pembunuhan.
Lonjakan pembunuhan terjadi ketika pejabat federal dan negara bagian mengerahkan sumber daya mereka untuk mengatasi krisis Covid-19 dan menghadapi prospek ekonomi yang sudah lesu bahkan semakin jatuh--berpotensi memperdalam kesengsaraan bagi lebih dari 40% populasi yang hidup dalam kemiskinan.
"Hal seperti ini biasa terjadi antarkartel narkoba dengan risiko eskalasi lebih lanjut, terutama jika pada titik tertentu angkatan bersenjata dibutuhkan untuk mengendalikan pandemi," kata Falko Ernst, analis senior Meksiko di International Crisis Group. (The Guardian/OL-1)
Pemerintah Meksiko mengekstradisi 26 narapidana yang diduga memiliki peran penting dalam kartel narkoba terbesar di negara itu ke AS.
Pihak berwenang Guanajuato, Meksiko, menemukan potongan tubuh 32 korban di rumah kosong, menguak eskalasi kekerasan akibat perang antar-kartel narkoba.
WAKIL Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mendorong kolaborasi dan pengembangan potensi besar industri perfilman Indonesia dan Meksiko.
Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 30% terhadap produk Uni Eropa dan Meksiko.
Sebanyak 10 anggota kartel narkoba Meksiko dijatuhi hukuman masing-masing 141 tahun penjara atas kasus penculikan dan pembunuhan.
PASUKAN keamanan federal Meksiko menemukan terowongan bawah tanah sepanjang sekitar 600 meter yang menghubungkan Tijuana dengan Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved