Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
KASUS virus korona (Covid-19) di Amerika Latin, Jumat (27/3), menembus angka 10 ribu berdasarkan data resmi pemerintah dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Kasus pertama virus korona di Amerika Latin dilaporkan pada 25 Februari lalu di Brasil yang kini menjadi pusat pandemi di kawasan itu dengan 3 ribu kasus dan 77 kematian.
Secara keseluruhan ada 182 kematian akibat Covid-19 di Amerika Latin dengan jumlah kasus sebanyak 10.500.
Baca juga: Afrika Selatan Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19
Negara yang paling terpengaruh virus korona di Amerika Latih setelah Brasil adalah Cile dengan 1.600 kasus dan Ekuador dengan 1.400 kasus.
Selama pekan lalu, negara-negara Amerika Latin meningkatkan upaya mereka untuk memerangi wabah virus korona.
Argentina, Bolivia, Kolombia, El Salvador, Panama, dan Venezuela memberlakukan lockdown penuh. Adapun Honduras, Guatemala, dan Peru memberlakukan jam malam dan menutup perbatasan mereka. (AFP/OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved