Akan Di-lockdown, Warga Selandia Baru Panic Buying

Marcheilla Ariesta
24/3/2020 05:46
Akan Di-lockdown, Warga Selandia Baru Panic Buying
arga yang mengantre membeli bahan makanan sebelum dilakukan lockdown di Selandia Baru.(Newshub)

PERDANA Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan akan melakukan penguncian total (lockdown) dalam 48 jam ke depan. Imbas dari pengumuman tersebut, masyarakat terlihat memenuhi stasiun bahan bakar dan supermarket.

Dalam video yang diambil Newshub, Senin (23/3), fenomena panic buying ini membuat antrean warga mengular di supermarket dan stasiun bahan bakar.

"Masyarakat ingin mengumpulkan baik itu bahan bakar ataupun bahan makanan," kata seorang warga di video tersebut.

Dalam video tersebut juga terlihat masyarakat memborong berbagai bahan makanan seperti sayuran dan roti. Pengumuman tersebut juga membuat para pemilik kafe harus memulangkan staf mereka lebih cepat.

Baca juga: PM Selandia Baru Minta Warga Bersiap Hadapi Lockdown

Fenomena panic buying bukan hanya terjadi di Selandia Baru. Beberapa negara, seperti Swiss, Italia, dan negara di Eropa lainnya, juga mengalami fenomena serupa sebelum di-lockdown.

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meningkatkan status siaga virus korona (Covid-19) ke level tiga untuk 48 jam ke depan.

Setelah itu, status siaga akan ditingkatkan ke level maksimal atau dapat disebut sebagai penguncian total (lockdown) untuk seluruh wilayah Selandia Baru.

Di bawah aturan lockdown, semua pertokoan nonesensial di Selandia Baru akan ditutup, begitu juga dengan sekolah serta universitas. Penutupan mulai diberlakukan hari ini, Selasa (24/3).

"Kita semua harus bersiap, karena negara kita akan mengisolasi diri," ujar Ardern.

Ardern juga telah memerintahkan larangan penerbangan, bahkan untuk rute domestik sekalipun. Lockdown level maksimal di Selandia Baru ini akan berlaku setidaknya untuk empat pekan ke depan. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
  • Kolaborasi Lembaga Ilmiah Tangani Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei

  • 1.000 Partikel Tepercik saat Berbicara

    04/3/2020 20:38

    Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.

  • Virus Korona Pengaruhi Ritme Tidur

    04/3/2020 20:38

    Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional

  • Lockdown dan Emisi Karbon Global

    04/3/2020 20:38

    Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural

  • Vitamin K Bantu Lawan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.

  • Nyamuk tidak Dapat Menularkan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.