Korban Tewas Akibat Virus Korona Capai 1.523 Orang di Tiongkok

Deri Dahuri
15/2/2020 11:40
Korban Tewas Akibat Virus Korona Capai 1.523 Orang di Tiongkok
Di Nanchang, Provinsi Jiangxi, Tiongkok, seorang petugas kereta memberi semangat kepada petugas medis yang hendak bertugas ke Wuhan.(AFP/STR)

TIONGKOK melaporkan 2.641 kasus baru virus korona atau COVID-19 yang terkonfirnasi dan 849 kasus baru dengan kondisi penderita cukup parah hingga Sabtu (15/2). Korban meninggal akibat virus korona novel tipe baru bertambah 143 orang sehingga jumlah total korban meninggal di seluruh Tiongkok menjadi 1.523 orang.

Di Tiongkok, dilaporkan 2.277 kasus suspek baru. Namun jumlah total dari kasus virus korona yang telah terkonfirmasi 66.492 kasus dengan kondisi penderita yang sakit parah mencapai 11.035 orang atau 18%.      

Di Provinsi Hubei, Tiongkok, yang menjadi episentrum wabah virus korona, dilaporkan 2.420 kasus baru yang terkonfirmasi dan kasus paling banyak berada di Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei, yang mencapai 1.923 kasus.

Hingga Sabtu (15/2), 107 warga Wuhan yang baru meninggal akibat virus korona dan total korban meninggal di Provinsi tercatat 139 orang. Petugas medis mengatakan korban yang tewas telah melampaui jumlah korban tewas akibat gempa di Wenchuan.  

Deputi Direktur Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Wang Hesheng mengatakan pihak telah membuka sembilan tempat penampungan baru bagi pasien virus korona memilki gejala ringan atau bagi mereka yang suspek terinfeksi virus korona.      

Pada jumpa pers pertama di Wuhan, Wang dan Sekjen Komisi Hubungan Legal dan Politik Pusat atau badan penegakan hukum Partai Komunis Tiongkok mengatakan mereka dikirim ke Wuhan untuk menjawab harapan publik mengenai kematian seorang dokter mata Li Wenliang akibat virus korona yang juga dikenal sebagai seorang whistle-blower soal wabah virus korona baru.         

Pada jumpa pers, Wang mengatakan pemerintah pusat telah mengirim 217 tim medis ke seluruh provinsi yang beranggotakan 25.033 orang petugas medis profesional. Tak hanya itu, Beijing mengatakan pihaknya melibatkan 181 tim dari dokter militer ke Wuhan dan 36 tim militer ke sejumlah kota di Provinsi Hubei.       

Wang menjelaskan besaran bantuan medis melampaui bantuan medis yang diberikan saat terjadi gempa di Wenchuan pada 2008. Ia juga berjanji dan menegaskan bahwa tak ada 'Wuhan kedua' terkait wabah virus korona. (South China Morning Post/ OL-09)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
  • Kolaborasi Lembaga Ilmiah Tangani Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei

  • 1.000 Partikel Tepercik saat Berbicara

    04/3/2020 20:38

    Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.

  • Virus Korona Pengaruhi Ritme Tidur

    04/3/2020 20:38

    Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional

  • Lockdown dan Emisi Karbon Global

    04/3/2020 20:38

    Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural

  • Vitamin K Bantu Lawan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.

  • Nyamuk tidak Dapat Menularkan Covid-19

    04/3/2020 20:38

    Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.