Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEDUTAAN Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang menyatakan pihaknya mempercayakan penanganan wabah virus korona yang sudah memasuki wilayah negara itu kepada pemerintah Jepang, termasuk untuk WNI yang tinggal di sana.
"Sejauh ini, kami masih yakin dengan pemerintah Jepang dalam bertindak untuk mengamankan warga dari meluasnya penyakit dari virus korona," kata Wakil Kepala Perwakilan KBRI Tokyo, Tri Purnajaya, di Tokyo, Rabu (5/2).
Tri menambahkan bahwa KBRI Tokyo terus berkoordinasi dengan pemerintah Jepang, dan berharap mendapat pemutakhiran informasi secara berkala mengenai kasus-kasus infeksi virus corona negara itu.
"Hingga hari ini, Jepang telah mengonfirmasi lebih dari 30 orang positif terinfeksi virus korona. Kebanyakan merupakan wisatawan Tiongkok yang kemudian juga menularkan pada pemandu wisata Jepang," kata Tri.
Pekan lalu, Jepang menjadi negara pertama yang mengevakuasi warga negaranya dari kota Wuhan, lokasi pertama wabah korona muncul, untuk kembali ke tanah air. Sebanyak 206 orang berhasil dipulangkan.
Pemerintah Jepang menyebut masih akan melakukan penerbangan evakuasi tambahan, mengingat warga negara Jepang yang berharap pulang dari Wuhan berjumlah 650 orang. Jepang juga sudah memberlakukan kebijakan menolak masuk warga asing yang sempat mengunjungi wilayah Provinsi Hubei, lokasi kota Wuhan berada.
baca juga: Hari ini, Korban Meninggal di Hubei Bertambah 65 Orang
Sementara itu, KBRI Tokyo juga mengingatkan WNI di Jepang untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan, juga sudah menyebarkan pengumuman di berbagai platform seperti media sosial dan membuka layanan hotline.
"Tapi memang tidak reaktif karena pemerintah Jepang pun tenang dalam menangani hal ini. Ada trust yang kuat dari warga terhadap pemerintah," kata Sekretaris I KBRI Tokyo, Moestika Panca Dewiani, menambahkan. (OL-3)
Hingga saat ini PCR diagnostic test yang telah lulus uji validasi berjumlah 250 kit dari target 50 ribu kit pada akhir Mei
Peneliti menaksir 1 menit berbicara keras menghasilkan lebih dari 1.000 droplet mengandung virus yang akan tetap mengudara selama 8 menit atau lebih dalam ruang tertutup.
Situasi ini memiliki dua konsekuensi pada individu, yakni insomnia atau kantuk berlebihan. Keduanya menyebabkan kerugian fungsional
Di tiap-tiap negara, emisi turun rata-rata 26% saat puncak pembatasan wilayah di negara masing-masing. Namun, itu bersifat sementara karena tidak mencerminkan perubahan struktural
Vitamin K adalah kunci untuk produksi protein yang mengatur pembekuan dan dapat melindungi terhadap penyakit paru-paru.
Tidak ada bukti bahwa virus itu dapat ditularkan oleh serangga pengisap darah yang menyebarkan demam berdarah dan penyakit lain ketika menggigit manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved