Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
PIHAK berwenang Filipina memperingatkan bahwa Gunung berapi Taal dapat memuntahkan lava dan abu selama berminggu-minggu. Kondisi tersebut mengkhawatirkan ribuan orang yang harus menunggu di berbagai tempat pengungsian.
Banyak warga terpaksa meninggalkan ternak, hewan peliharaan, serta rumah mereka yang penuh barang setelah pihak berwenang membunyikan alarm bakal terjadinya letusan eksplosif.
Sekitar 30.000 warga saat ini berada di tempat penampungan. Gerald Aseoche, 30, merupakan salah satu warga yang harus mengungsi bersama empat anaknya yang masih kecil.
"Saya berharap pengungsian ini tidak akan berlangsung terlalu lama karena saya akan kehilangan pekerjaan jika tidak segera masuk kantor. Namun, saya tidak bisa meninggalkan anak-anak. Urusan keluarga nomor satu ," ujar Aseoche yang bekerja sebagai pelukis.
Kawah gunung berapi itu mengeluarkan awan abu vulkanis yang menjulang tinggi dan semburan lava merah, Minggu (12/1). Aktifnya Gunung Taal memaksa warga yang tinggal di sekitar gunung di selatan Manila itu mengungsi ke tempat yang aman. Sejumlah penerbangan di bandara internasional juga sempat dibatalkan.
AFP/Ted ALJIBE
Para warga Korban erupsi gunung Taal berkumpul di tempat penampungan pengungsian di kota Tanauan, provinsi Batangas, di Selatan Manila,Filipina.
Bantuan
Ketua Palang Merah Filipina, Richard Gordon, mengatakan pihaknya siaga penuh untuk membantu para korban letusan Gunung berapi Taal. Palang Merah sejauh ini telah mengirimkan lima mobil ambulans dan tim cepat tanggap.
Pihaknya juga menyiapkan meja pertolongan. Di situ tersedia masker antidebu, makanan panas, dan kendaraan penyelamat.
"Kami menyarankan semua orang untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menghindari menghirup debu secara langsung," kata Gordon.
Setelah melihat abu vulkanis yang terus menutupi jalan raya dan jalan-jalan sampai ke wilayah Metro Manila, Gordon menyarankan warga lanjut usia atau mereka yang memiliki masalah pernapasan untuk selalu didampingi.
"Abu vulkanis di atap rumah harus di sapu karena dapat menyebabkan atap runtuh ketika hujan," ucapnya. (AFP/PNA/Hym/Rif/X-11)
Pada Jumat (20/6) pukul 22.31 Wita, tercatat satu kali erupsi dengan ketingian kolom letusan 2.000 meter diatas puncak gunung.
Kementerian Sosial memastikan kebutuhan dasar bagi warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), bisa terpenuhi.
Gunung Raung yang terletak di perbatasan Kabupaten Jember, Bondowoso, dan Banyuwangi, Jawa Timur, kembali erupsi dengan tinggi letusan mencapai dua kilometer di atas puncak.
Setelah erupsi pertama pada Selasa (17/6), Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, sampai Rabu (18/6) sudah tujuh kali mengalami erupsi lanjutan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status Gunung Api Lewotobi Laki-laki menjadi Awas.
BPBD Jawa Timur membagikan masker ke seluruh pengendara maupun warga di wilayah Jember dan sekitarnya, menyusul erupsi Gunung Raung yang menyemburkan abu vulkanik
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan mengenai radius bahaya Gunung Lewotolok yakni sejauh dua kilometer.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Perubahan iklim telah menyebabkan pencairan lapisan es, yang berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global.
Peneliti berhasil mengidentifikasi bahwa letusan besar pada 1831 berasal dari Kaldera Zavaritskii, sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Simushir, bagian dari Kepulauan Kuril.
Saat ini, monitor di Axial menunjukkan adanya penggelembungan pada permukaan gunung bawah laut tersebut, mengindikasikan pergerakan magma.
Tim putra Musica Champions sukses mempertahankan gelar juara Djarum Superliga Badminton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved