Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Hujan Abu Gunung Taal Ganggu Kesehatan

MI
14/1/2020 00:25
Hujan Abu Gunung Taal Ganggu Kesehatan
Hujan Abu Gunung Taal Ganggu Kesehatan(AFP)

KEMENTERIAN Kesehatan ­Filipina memperingatkan masyarakat soal bahaya terkait dengan kesehatan akibat hujan abu yang dimuntahkan Gunung Taal, seperti iritasi mata, hidung, dan ­tenggorokan. Penyakit seperti bronkitis, ketidaknyamanan saat bernapas, hingga iritasi kulit juga dapat terjadi.

Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan hujan abu juga dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas karena jalanan licin.

Ia menyarankan masyarakat tidak keluar rumah, menutup jendela dan pintu, serta menggantung tirai lembap di jendela serta pintu untuk menghindari masuknya abu.

Sebelumnya, Institut ­Vulkanologi dan Seismologi Filipina (Phivolcs) mengatakan Gunung Taal tetap berada di ambang kemungkinan erupsi berbahaya setelah menciptakan 75 kali gempa bumi.

Pihak berwenang di provinsi sekitarnya, Batangas, telah menyatakan ‘keadaan bencana’, menandakan masalah besar.


Gunung aktif

Terletak di sebuah pulau di tengah danau, Taal ialah salah satu tempat wisata di Filipina, yang juga merupakan gunung berapi terkecil di dunia dan telah mencatat setidaknya 34 letusan dalam 450 tahun ­terakhir.

“Gunung berapi Taal memasuki periode disrupsi hebat yang berkembang menjadi erupsi magmatik . Ini ditandai dengan luncuran lava disertai dengan guntur dan kilatan petir,” kata Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina.

Sementara itu, ­berdasarkan laporan dari Dewan ­Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Nasional (NDRRMC) Filipina, sebanyak 7.742 orang di wilayah ­Calabarzon sudah mengungsi di 38 pusat evakuasi.

“Kami sangat takut kalau gunung meletus. Itu sebabnya kami memilih mengungsi,” kata Bienvenido Musa, 56, di tempat pengungsian.
Di sisi lain, Bandara Internasional ­Ninoy Aquino telah kembali ­beroperasi. Sebelumnya bandara ditutup karena turunnya hujan abu.

Meski demikian, masih banyak wisatawan menunggu di bandara. “Saya harus keluar biaya ekstra akibat pembatalan penerbangan,” keluh Joan Diocaras, 28, yang akan pergi ke Taiwan.

Baik sekolah maupun ­kantor pemerintahan di beberapa tempat masih ditutup. Bursa Saham Filipina juga tidak ­beroperasi karena ­kekhawatiran warga akan menghirup debu vulkanis. (AFP/BBC/Rif/Hym/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya