Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PARLEMEN Eropa, Kamis (28/11), mendeklarasikan darurat iklim dan lingkungan global. Mosi tersebut dikeluarkan tepat menjelang KTT Iklim COP 25 yang akan dihelat di Madrid, 2-13 Desember mendatang.
Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, memberikan dukungan mayoritas dengan 429 suara, berbanding 225 suara yang menentang. Adapun sebanyak 19 suara menyatakan abstain.
Meski mengantongi suara mayoritas dan secara hukum Komisi Eropa tidak diwajibkan untuk mengambil tindakan yang spesifik, Parlemen Eropa, di seluruh spektrum politik, memperingatkan agar hasil tersebut tidak hanya menjadi gerakan simbolik. Mosi itu diharapkan dapat mendorong diambilnya tindakan nyata yang lebih signifikan terkait lingkungan dan perubahan iklim.
Mosi mendesak Komisi Eropa untuk memastikan semua proposal legislatif dan anggaran yang relevan sepenuhnya selaras dengan tujuan membatasi pemanasan global di bawah 1,5 derajat Celcius, sebagaimana dalam Perjanjian Iklim Paris 2015.
Baca juga: Turki Tuding Macron Dukung Terorisme Suriah
"Mengingat darurat iklim dan lingkungan, sangat penting mengurangi emisi gas rumah kaca kita hingga 55 % pada 2030," ujar anggota Parlemen Eropa yang mengepalai komite lingkungan, Pascal Canfin.
Di antara yang menentangnya, ialah beberapa anggota Partai Rakyat Eropa (EPP) yang merupakan partai sayap kanan dan kelompok terbesar di parlemen.
"Ada urgensi untuk bertindak, namun tidak dengan keadaan darurat yang dideklarasikan," tukas Wakil EPP Peter Liese, yang memperingatkan agar tidak memberikan kesan panik pada masyarakat.
Pemungutan suara dilakukan sehari setelah Parlemen Eropa memilih mendukung Komisi Eropa baru, yang merencanakan Kesepakatan Hijau Eropa sebagai strategi baru pertumbuhan Uni Eropa.
Kesepakatan tersebut berencana mentransformasi blok ekonomi itu bagi masa depan negara-negara anggotanya yang rendah emisi karbon. (AFP/OL-2)
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Pencairan gletser akibat perubahan iklim terbukti dapat memicu letusan gunung berapi yang lebih sering dan eksplosif di seluruh dunia.
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved