Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Indonesia Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim dengan Pasifik

Tesa Oktiana Surbakti
16/8/2019 18:00
Indonesia Perkuat Kerja Sama Perubahan Iklim dengan Pasifik
Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Desra Percaya,(MI/Reva)

DAMPAK perubahan iklim menjadi ancaman nyata dan berbahaya bagi negara-negara di kawasan Samudera Pasifik, termasuk Indonesia. Hal itu ditekankan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Duta Besar Desra Percaya, dalam rangkaian pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi Pacific Islands Forum (KTT PIF) ke-50 di Funafuti, Tuvalu.

Dalam pertemuan antara para Pemimpin PIF dengan mitra dialog pada Jumat (16/8), Desra menegaskan komitmen Indonesia dalam mengatasi tantangan kawasan Pasifik yang sebagian besar merupakan negara kepulauan, seperti perubahan iklim, isu kelautan dan bencana alam. Indonesia juga ingin berkontribusi dalam upaya pengembangan kawasan Pasifik.

Baca juga: PM India Berkeras soal Kashmir

Perlu diingat, bahwa Indonesia juga menghadapi dampak perubahan iklim yang sama dengan kawasan Pasifik.

"Kita adalah mitra negara-negara Pasifik dan bagian tak terpisahkan dari kawasan ini. Indonesia siap memperjuangkan kepentingan negara kepulauan pada Konferensi Perubahan Iklim ke-25 (Climate Change Conference-UNFCCC COP 25) di Santiago, Chile, pada Desember 2019," tutur Desra dalam keterangan resmi, Jum'at (16/8).

KTT PIF ke-50 membahas sejumlah isu yang menjadi perhatian bersama di Pasifik, yakni keamanan regional, perubahan iklim dan keamanan maritim. PIF mengesahkan Kainaki II Declaration for Urgent Climate Change Action dan sepakat untuk menyusun 2050 Strategy for the Blue Pacific Continent. Pertemuan juga menandakan serah terima keketuaan PIF dari Nauru (2018-2019) kepada Tuvalu (2019-2020).

Pembahasan isu perubahan iklim mendominasi jalannya KTT PIF tahun ini. Negara-negara kepulauan Pasifik sangat rentan terhadap ancaman perubahan iklim yang mengakibatkan kerugian sangat besar, terutama akibat dari ancaman kenaikan permukaan air laut. Kejadian bencana alam yang semakin intensif, hingga isu kemanusiaan di mana kehidupan masyarakat kepulauan terancam dan harus bermigrasi ke negara lain. Selain itu, negara-negara PIF juga fokus menyusun posisi bersama untuk diperjuangkan pada pertemuan COP25 mendatang.

Sejak 2001, Indonesia rutin menghadiri pertemuan tahunan PIF bersama dengan Mitra Dialog lainnya, termasuk AS, RRT, Korea Selatan, Jepang, dan Uni Eropa. Indonesia selalu hadir dan berkontribusi aktif dengan bertukar pandang, berbagi pengalaman, dan menawarkan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan dan pembangunan kapasitas kepada negara-negara Pasifik.

Baca juga: Trump Peringatkan Tiongkok

PIF merupakan forum kerja sama antar negara-negara di kawasan Pasifik yang meliputi 18 negara/wilayah, yaitu Australia, Kepulauan Cook, Fiji, Polynesia Perancis, Kaledonia Baru, Kiribati, Kepulauan Marshall, Nauru, Niue, Federasi Mikronesia, Palau, Papua Nugini Selandia Baru, Kepulauan Solomon, Tuvalu, Tonga, dan Vanuatu.

Forum ini didirikan pada 1971, dan bertujuan memperkuat kerjasama dan integrasi kebijakan negara-negara Pasifik. Tujuannya, mencapai pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik, serta keamanan regional bersama. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik