Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

30 Orang Tewas Akibat Angin Topan Lekima di Tiongkok

Ihfa Firdausya
11/8/2019 18:02
30 Orang Tewas Akibat Angin Topan Lekima di Tiongkok
Petugas dan polisi paramiliter tengah mencari korban dari gedung-gedung yang rusak akibat Topan Lekima.(AFP)

ANGIN Topan Lekima disusul tanah longsor mengantam Kota Wenzhou, Tiongkok bagian timur, Sabtu (10/8). Sedikitnya 30 orang tewas dan belasan lainnya hilang akibat bencana tersebut.

Dikutip dari surat kabar setempat, Kota Wenzhou memang berada di jalur badai sehingga rentan terhadap tanah longsor. "Hujan deras menyebabkan tanah longsor di gunung yang membendung sungai di bawahnya," demikian seperti dilansir dari stasiun TV Tiongkok, CCTV.

Akibat bencana tersebut, lebih dari satu juta orang diungsikan dari rumah mereka menjelang badai yang terjadi Sabtu pagi tersebut. Hujan lebat dan angin kencang juga merobohkan jaringan listrik dan menumbangkan ribuan pohon. Demikian keterangan media pemerintah Tiongkok tersebut.

Badai besar tiba pada dini hari di Kota Wenling dengan kecepatan 187 kilometer per jam (116 mil per jam). Menurut kantor berita Xinhua, badai tersebut diperkirakan akan mengamuk di pantai timur menuju Shanghai.

baca juga: Antisipasi Topan Dahsyat, Ratusan Ribu Warga India Dievakuasi

Hujan yang lebih deras diperkirakan terjadi di daerah Shanghai serta provinsi timur Anhui, Fujian, Jiangsu, dan Zhejiang. Pihak berwenang memperingatkan kemungkinan banjir bandang dan tanah longsor yang disebabkan oleh hujan deras.

Lebih dari 250 ribu orang diungsikan dari Shanghai, di mana terdapat kereta maglev berkecepatan tinggi yang menghubungkan kota ke salah satu bandara. Kereta tersebut berhenti dioperasikan sementara.

Di provinsi Zhejiang, hampir 300 penerbangan dibatalkan. Layanan kapal feri dan kereta api pun ditunda sebagai tindakan pencegahan.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok telah mengeluarkan peringatan “merah” (bahaya) saat badai mendekat pada Jumat (9/8). Saat badai mereda keesokan harinya (10/8), peringatan diturunkan menjadi level oranye.

Badai sebelumnya juga menyapu ujung utara Taiwan pada Jumat (9/8). Saat itu sembilan orang terluka dan ribuan rumah rusak. Lebih dari 500 penerbangan dibatalkan.

September lalu, Topan Mangkhut menghantam daratan Tiongkok. Lebih dari dua juta orang digevakuasi akibat kejadian itu. Bencana tersebut juga meninggalkan jejak kehancuran di Hong Kong, Makau, dan menewaskan sedikitnya 59 orang di Filipina bagian utara. (AFP/*/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Maulana
Berita Lainnya