Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Kepala Pentagon Lakukan Kunjungan Perdana ke Mongolia

Tesa Oktiana Surbakti
08/8/2019 19:55
Kepala Pentagon Lakukan Kunjungan Perdana ke Mongolia
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper (kanan)(AFP)

MENTERI Pertahanan Amerika Serikat (AS), Mark Esper, melakukan kunjungan perdana ke Mongolia pada Kamis (8/8). Bagian dari tur Asia yang bertujuan memperkuat kemitraan di tengah pertumbuhan pengaruh Tiongkok di kawasan Asia Timur.

Sebelumnya, Esper mengunjungi beberapa sekutu regional, termasuk Jepang dan Australia, dalam tur perdananya di luar negeri setelah dikonfirmasi sebagai pemimpin Pentagon yang baru pada bulan lalu.

Serangan diplomatik terhadap Esper mengemuka ketika Washington berusaha meyakinkan sekutu tradisionalnya. Terutama mengenai dukungan dalam menghadapi kebijakan luar negeri Tiongkok dan sikap militernya yang lebih tegas.

"Pihak Tiongkok memiliki sebuah pendekatan global yang berupaya memperluas kepentingan dan jaringannya di seluruh dunia. Kita harus dapat bersaing dengan mereka di ranah itu," pungkas Esper.

Pemimpin Pentagon menyinggung langkah Tiongkok memperkuat ambisinya di kawasan Laut China Selatan. Tindakan yang membuat sejumlah negara khawatir dengan persaingan di jalur pelayaran strategis.


Baca juga: Indonesia Perkuat Kepemimpinan Diplomasi Kemanusiaan di Kawasan


Washington mempertahankan kebebasan navigasi di jalur pelayaran bersama, dengan menghormati kedaulatan nasional.

"Tiongkok malah menentang nilai-nilai tersebut, cenderung memaksa negara-negara tetangga ke dalam pola yang menguntungkan Beijing," kata Esper.

AS dan Mongolia mempunyai hubungan yang kuat dalam beberapa dekade terakhir. Washington memandang negara itu sebagai sekutu strategis, dalam melawan rival kawasan, yakni Rusia dan Tiongkok.

Di lain sisi, Mongolia menggantungkan tiga perempat impor minyaknya kepada Rusia. Begitu juga dengan kinerja perdagangan domestik yang bergantung pada Tiongkok. Namun, pemerintah Mongolia menilai hubungan dengan AS sebagai perlindungan terhadap tetangganya.

Dalam kunjungan di Mongolia, Esper diundang untuk memberikan nama seekor kuda. Sebuah tradisi penghormatan kepada tamu negara yang berkunjung. Esper memilih nama Marshall, seorang jenderal dan diplomat yang menyusun rencana rekontruksi Eropa setelah Perang Dunia II, yang pendanaannya bersumber dari AS. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya