Soal Penyitaan Tanker, May Gelar Pertemuan Darurat

AFP/Guardian/*/I-1
22/7/2019 22:30
Soal Penyitaan Tanker, May Gelar Pertemuan Darurat
Kapal tanker Inggris digiring pasukan keamanan Iran.(Hasan Shirvani / MIZAN NEWS AGENCY / AFP)

PERDANA Menteri Theresa May akan mengadakan pertemuan komite darurat Inggris, Senin (22/7). Pertemuan itu bertujuan untuk membahas penyitaan tanker Inggris oleh Iran pada Jumat (19/7). Pertemuan itu mencakup menteri, kepala keamanan, intelijen, dan militer.

Sebelumnya, pada Minggu malam, stasiun televisi berbahasa Inggris asal Iran, Press TV, menyiarkan cuplikan langsung dari geladak kapal Inggris yang disita. "Pasukan IRGC menggiring tanker ke pantai Iran meskipun ada gangguan kapal perang Inggris," kata sebuah telegraf berita di saluran tersebut.

Otoritas Iran menyita Stena Impero dengan 23 anggota awak dari pelabuhan Bandar Abbas. Korps Pengawal Revolusi Islam menangkapnya Jumat di Selat Hormuz yang sangat sensitif. Iran menuduh tanker Inggris mengabaikan panggilan darurat dan mematikan transpondernya setelah menabrak kapal nelayan.

Awak kapal terdiri dari 18 orang India termasuk kapten, tiga orang Rusia, seorang Latvia, dan seorang Filipina. "Semua dari mereka dalam keadaan sehat, berlabuh di tempat yang aman," kata Allah-Morad Afifipoor dari pelabuhan Provinsi Hormozgan.

Perwakilan Inggris untuk PBB menolak peristiwa versi Iran. Ia menuduh Teheran melakukan campur tangan ilegal. Ia mengatakan tidak ada bukti tabrakan.

Dalam surat kepada Dewan Keamanan PBB, kuasa hukum Inggris, Jonathan Allen, menulis bahwa kapal mereka berada di perairan Oman dengan transponder yang menyala ketika didekati. "Kapal itu menggunakan hak sah untuk transit di selat internasional", tulisnya.

Sebelumnya, Inggris memanggil kuasa hukum Iran pada Sabtu guna mendesak negaranya mengurangi ketegangan dan melepaskan tanker itu.

Menlu Inggris Jeremy Hunt mengatakan penyitaan itu menunjukkan tanda-tanda yang mengkhawatirkan bahwa Iran mungkin memilih jalur berbahaya dari ketidakstabilan dan perilaku ilegal.

Hunt juga telah berbicara dengan rekan-rekannya dari Prancis dan Jerman mengenai hal ini, Minggu (21/17).

Ketegangan di Teluk meningkat sejak Mei, dimulai ketika AS meningkatkan kehadiran militernya di wilayah itu sebagai tanggapan atas indikasi ancaman dari pasukan rezim Iran. Teheran mengisyaratkan akan menolak melepaskan Steno Impero sampai Inggris melepas sebuah kapal berbendera Iran. (AFP/Guardian/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya