Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Terlibat Penyelundupan Imigran, Dua Marinir AS Ditangkap

Tesa Oktiana Surbakti
10/7/2019 14:12
Terlibat Penyelundupan Imigran, Dua Marinir AS Ditangkap
Para imigran dari Meksiko yang hendak ke AS ditangkap otoritas Meksiko.(AFP/VICTORIA RAZO )

Dua tentara angkatan laut Amerika Serikat (AS) ditangkap karena menyelundupkan imigran asal Meksiko, yang tidak memiliki dokumen. Sejumlah imigran dibawa kedua marinir masuk ke wilayah AS dengan imbalan uang.

Berdasarkan dokumen pengadilan, Byron Darnell Law II dan David Javier Salazar-Quintero ditangkap di kawasan perbatasan Meksiko di Jacumba, California, pada 3 Juli 2019. Kedua marinir didakwa mengangkut tiga imigran tanpa dokumen, sekitar 10 kilometer (km) dari perbatasan.

Tiga warga negara Meksiko yang duduk di belakang kendaraan marinir, rela membayar uang sebesar US$ 8.000 agar bisa diselundupkan ke AS. Namun, belum jelas kepada siapa mereka membayar uang tersebut.

Kedua marinir yang ditempatkan di Camp Pandleton dekat San Diego, dituduh sengaja membawa para imigran ke AS, dengan motif keuntungan finansial pribadi.

Dalam agenda persidangan, para terdakwa saling menuding satu sama lain yang bertanggung jawab atas kasus tersebut. Law menyebut Salazar mendapat arahan ke lokasi penjemputan melalui sambungan telepon. Di lain sisi, Salazar mengklaim Law yang membuatnya terlibat dalam penyelundupan. Salazar mengatakan dirinya telah melakukan empat perjalanan penyelundupan ke Jacumba.

The Washington Post melaporkan Law dan Salazar resmi didakwa pada 8 Juli kemarin. Sementara itu, kantor jaksa agung enggan memberikan tanggapan kepada AFP saat dikonfirmasi. "Kami terus berkoordinasi dalam proses investigasi kasus ini," ujar juru bicara Marinir AS, Letnan Cameron Edinburgh, kepada Marine Corps Times.

Ini bukan kasus pertama keterlibatan anggota militer AS dalam penyelundupan imigran ke wilayah AS. Kasus serupa pernah terjadi pada 2014, 2017 dan 2018. Patroli Perbatasan AS menangkap hampir 700 ribu orang yang berupaya melintasi perbatasan AS secara ilegal, periode Oktober 2018 hingga Juni 2019. Jumlah tersebut 140% lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu.(AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya